REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto menegaskan sebelum warga Syiah Sampang, Madura kembali ke kampung halamannya, harus ada jaminan keamanan. Jaminan tersebut bisa dicapai dengan kesepakatan pihak terkait ketika dialog dilakukan.
“Saya minta jaminan kalau mereka kembali harus aman tidak ada lagi intimidasi dan ancaman-ancaman oleh mereka sendiri atau sebaliknya. Dua pihak. Yang penting itu. Yang utama itu syarat utama, katanya saat ditemui di Istana Negara, Jumat (2/8).
Ia mengatakan posisi pemerintah tetap menginginkan agar warga Syiah kembali ke kampung halaman. Hanya saja, ia tidak menafikan hal tersebut membutuhkan proses. Saat ini, tim rekonsiliasi sedang bekerja.
Pemerintah tidak menargetkan waktu penyelesaian persoalan tersebut. Sebab, persoalan adalah persoalan bagaimana menyosialisasikan dan mengharmonisasikan pandangan-pandangan yang berbeda. Saat ini, lanjutnya, kedua pihak sepakat untuk tidak melakukan kekerasan dan menghentikan segala tindak kekerasan.
Ia juga menegaskan pemerintah tidak pernah menjanjikan warga Syiah bisa segera pulang ataupun berlebaran di kampung halaman. “Tidak ada target. Percuma lebaran kalau kondisinya tidak bagus. Apakah senang kalau cepat pulang tapi gak aman?” katanya.