Kamis 25 Jul 2013 13:20 WIB

Ibu Kota Provinsi Bali Akan Dipindahkan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Karta Raharja Ucu
Salah satu tujuan wisata di Pulau Bali/Ilustrasi
Foto: www,dephut.go.id
Salah satu tujuan wisata di Pulau Bali/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wacana pemindahan ibu kota Provinsi Bali ke Kabupaten Karangase yang diwacanakan anggota DPR RI dari Bali, Gde Sumarjaya Linggih, ditanggapi positif masyarakat Kabupaten Karangasem. Mereka berharap hal itu tidak sekedar wacana, apalagi untuk kepentingan politik menjelang pemilu.

"Kami menunggu realisasinya, dan jangan hanya sekedar wacana," kata H Ali Husein, warga Ujung Pesisi, Kecamatan Kota, Karangasem.

Kepada ROL, di Karangasem, Kamis (25/7), Ali mengatakan, pemindahan ibu kota Provinsi Bali ke Karangasem, akan berdampak positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat Karangasem. Apalagi, bila lokasi yang dipilih adalah Desa Kubu, maka akan bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat disana.

Sebelumnya, Sumarjaya yang disapa De Mer, mengusulkan agar ibukota Provinsi Bali dipindahkan ke Desa Kubu, Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Dalam kunjungan kerjanya ke daerah itu, Sumarjaya menyebut, pemindahan itu bisa menyeimbangkan pembangunan antara Bali barat dan timur, serta utara dan selatan.

Desa

Kubu berada di ujung utara Kabupaten Karangasem, berbatasan dengan wialayah Kabupaten Buleleng. Desa Kubu yang terletak di kaki Gunung Agung, tidak memiliki potensi pertanian, karena alamnya gersang akibat terkena lahar letusan Gunung Agung pada 1963. Sebelum ibukota Provinsi Bali dipindahkan ke Debpasar pada 1955, ibukiota provinsi berada di kota Singaraja, Kabupaten Buleleng.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika juga memandang wacana pemindahan ibukota Provinsi Bali sebagai hal yang positif. Untuk angka panjang sebutnya, hal itu perlu dipikirkan. Kota Denpasar nilai Pastika, sudah penuh dan sesak, serta menanggung beban yang sangat berat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement