REPUBLIKA.CO.ID,BANTEN - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah membantah isu perpecahan antara dirinya dengan Wakil Gubernur (Wagub) Banten Rano Karno. Atut pun langsung bereaksi merespons kabar mundurnya Rano sebagai wagub.
“Kata siapa? Itu isu dari mana pecah kongsi itu? Kami sudah sepakat dari awal untuk melaksanakan tugas hingga akhir masa jabatan,” kata Atut saat dimintai tanggapan terkait isu mundurnya Rano, Rabu (24/7).
Atut juga membantah kabar bahwa dirinya membatasi porsi tugas Rano sebagai wagub. Menurutnya, pembagian tugas dan wewenang antara gubernur dan wagub sudah dan tercantum dalam undang-undang. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak menanggapi isu itu karena saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sedang gencar membangun.
Atut mengatakan, dia dan Rano sedang sibuk-sibuknya melaksanakan tugas di pemerintahan. Bahkan Atut melanjutkan, Rano harus terbang ke Belanda untuk mewakili Pemprov Banten.
“Sekarang ini, Pak Wagub sedang bertugas ke Belanda mendampingi tim marching band dari Provinsi Banten yang mewakili Indonesia mengikuti festival musik. Siapa bilang ada pecah kongsi?” kata Atut menegaskan.
Atut mengatakan, saat ini tidak ada waktu baginya untuk memperlebar polemik mengenai isu kepemimpinan di Banten. Oleh karena itu, dia meminta setiap pihak agar tak mudah percaya isu.
“Selama ini kami merasa tidak ada persoalan. Karena keharmonisan itu harus tetap dijaga agar pembangunan berjalan dengan baik,” ujar Atut.
Dia mengatakan, Wagub Banten Rano Karno siap mengklarifikasi langsung isu tentang pengunduran diri. Klarifikasi akan diberikan Rano setelah pulang dari Belanda. “Untuk lebih jelasnya, silakan nanti tanya ke Pak Wagub. Sebab, beliau akan mengklarifikasi masalah itu,” katanya.