Senin 22 Jul 2013 21:25 WIB

Terduga Teroris Telah Tinggal Tiga Bulan di Tulungagung

A Special Detachment (Densus 88) personnel on duty (illustration)
Foto: Republika/Yasin Habibi
A Special Detachment (Densus 88) personnel on duty (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG--Riza, salah satu terduga teroris jaringan Poso yang tewas ditembak tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sudah tiga bulan berada di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Sekretaris Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Pranoto, Senin mengatakan Riza selama ini menginap di Masjid Al Jihad dan lembaga TK/PAUD Aisyiyah yang juga digunakan sebagai madratsah diniyah Desa Penjor.

"Dia mengakunya dari daerah Gunungkidul, Yogyakarta. Tapi selama di sini Riza ataupun takmir masjid (Al Jihad) tidak pernah membuat pemberitahuan resmi ke desa," kata Pranoto kepada wartawan.Penjelasan Pranoto, identik dengan pengakuan keluarga salah satu terduga teroris lain asal Desa Penjor, Sapari.

Mereka menyebut Riza selama di Desa Penjor hanya sebatas melakukan dakwah keagamaan dan mengajar mengaji pada anak-anak kecil di Desa Penjor serta Gambiran. Tidak ada aktivitas mencurigakan dilakukan oleh Riza selama di desa tersebut.

Rasa curiga warga mulai muncul setelah pemuda berperawakan kurus tinggi serta berjenggot tipis tersebut meminta izin pulang dan kembali lagi ke Penjor bersama pemuda berambut gimbal yang belakangan diketahui bernama Dayat, terduga teroris lain yang tewas ditembak Densus 88.

"Tapi kami tidak tahu jika mereka jaringan teroris. Warga hanya curiga karena pemuda yang berambut gimbal ini memiliki tampang sangar, tubuhnya besar dan rambutnya gimbal seperti berandalan," tutur Suparti dan Siwoharini, dua adik kandung Sapari ditemui di rumah mereka di Desa Penjor.

Informasi warga, Dayat masuk Desa Penjor bersama Riza yang sudah dikenal sebagai ustad pendatang sejak dua hari sebelum akhirnya ditembak Densus 88 Antiteror di sebuah warung kopi belakang halte bus di jalan Pahlawan, Kota Tulungagung, Senin sekitar pukul 08.45 WIB.

Keterangan perangkat dan keluarga Sapari tersebut sinkron dengan siaran pers yang disampaikan Kepala Polda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement