Ahad 21 Jul 2013 13:35 WIB

Nasib Nurhayati Masih Belum Jelas

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Foto: Antara/Ismar
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Wali Kota Bogor Achmad Ru'yat, Ahad (21/7), mengatakan, penanganan Nurhayati, pembantu rumah tangga (PRT) yang telantar, sudah dikordinasikan dengan dinas terkait.

Ru'yat mengungkapkan, sudah menghubungi pihak Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa dan Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk segera menangani Nurhayati.

''Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) Kota Bogor juga memiliki rumah singgah. Nurhayati seharusnya bisa ditangani dengan cepat,'' ujar Ru'yat.

Nurhayati merupakan seorang pembantu rumah tangga (PRT) yang telah dua pekan berada di RST Dompet Dhuafa. Nurhayati yang tinggal di Kampung Sumur Wangi, Tanah Sareal Bogor, tidak dapat menggerakkan bagian tubuh sebelah kirinya akibat stroke.

Sejak masuk pada 28 Juni lalu hingga kini sembuh, tidak ada keluarga yang menjenguk Nurhayati. Majikan tempatnya bekerja hanya datang untuk mengantarkannya ke RST Dompet Dhuafa dan tidak pernah lagi datang.

Saat dikunjungi Republika di Ruang ar-Rahman RST Dompet Dhuafa, Nurhayati kesulitan untuk berkomunikasi. Ia kesulitan mengucapkan kata-kata secara lisan. Ia juga masih harus dibantu perawat saat turun dari tempat tidur.

Pihak RST Dompet Dhuafa mengatakan, kondisi kejiwaan Nurhayati baik-baik saja berdasarkan hasil pemeriksaan dokter kejiwaan Rumah Sakit Marzuki Mahdi Bogor. Walau terkadang Nurhayati terlihat cemas.

Disnakersostrans Kota Bogor juga belum membawa kembali Nurhayati. Pihak RST Dompet Dhuafa yang telah merawat Nurhayati selama dua pekan, bermaksud mengembalikan Nurhayati ke Dinsoskertrans Kota Bogor.

''Hingga hari ini Dinsoskertrans mengatakan belum akan mengambil pasien. Mereka meminta waktu 2 atau 3 hari lagi untuk mencari panti untuk menampung pasien,'' kata Fia Fariha, Humas RST Dompet Dhuafa, Jum'at (19/7).

Pengalihan perawatan Nurhayati dilakukan karena RST Dompet Dhuafa belum memiliki tempat penampungan bagi Nurhayati atau pasien lain yang serupa. Selain itu, Fia menegaskan, fakir miskin dan terlantar adalah tanggungjawab negara, dalam kasus ini Dinsoskertrans Kota Bogor.

Fia menuturkan, Dinsoskertrans sudah mengecek alamat rumah kontrakan di KTP Nurhayati. Namun, baik suami Nurhayati maupun pemilik kontrakan tidak bersedia menerima Nurhayati kembali. Suami Nurhayati sudah menikah kembali dan memilih tinggal dengan keluarga barunya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement