Jumat 19 Jul 2013 14:44 WIB

'Warga Jangan Khawatir Tidak Kebagian KJP'

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Djibril Muhammad
eluruh perwakilan siswa SMK dan SMA Jakarta Utara menunjukan Kartu Jakarta Pintar seusai peluncuran oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di SMA Yappenda, Jakarta Utara, Sabtu (1/12).
Foto: ANTARA
eluruh perwakilan siswa SMK dan SMA Jakarta Utara menunjukan Kartu Jakarta Pintar seusai peluncuran oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di SMA Yappenda, Jakarta Utara, Sabtu (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang terjadi di kantor Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat beberapa hari terakhir terjadi karena kesalahpaham. Warga salah mendapatkan informasi pembagian kartu jaminan pembayaran sekolah tersebut.

Camat Johar Baru, Masroni mengatakan, masyarakat mendapat informasi yang salah bahwa KJP dibagikan pada Senin hingga Rabu atau Jumat saja. "Jadi mereka berbondong-bondong datang hingga terjadi antrean panjang dan sempat kisruh," kata dia kepada Republika, Jumat (19/7).

Padahal, KJP dapat diambil kapan saja pada jam kerja kecamatan. "Sampai lebaran juga masih bisa," kata dia. Selain itu, warga juga tidak perlu khawatir tidak kebagian KJP karena sudah tercatat.

Sebab, semua warga kurang mampu pasti kebagian KJP. Ada sekitar 3500 KJP yang akan dibagikan sesuai dengan data yang diperoleh dari sekolah-sekolah Kecamatan Johar Baru. Hingga Kamis (18/7), KPJ yang dibagikan sudah sekitar 2 ribu kartu.

Sekitar 1500 KJP lain dapat diambil masyarakat hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Untuk menghindari kisruh yang dapat terjadi kembali, Masroni mengaku telah menyiapkan beberapa petugas keamanan.

Selain itu, disebar pula informasi tentang jadwal pembagian KJP kepada masyarakat. "Melalui media juga saya minta tolong untuk memberikan informasi yang benar itu," ucapnya.

KJP merupakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan memberikan jaminan pemenuhan uang sekolah. Seperti memenuhi biaya personal pendidikan di antaranya keperluan buku, seragam, sepatu, alat tulis, transportasi dan tambahan gizi.

"Nanti uangnya dicairkan lewat rekening Bank DKI itu, sepertinya akan dibayarkan tiap bulan," ujar Masroni.

Pembagian KPJ sempat rusuh saat masyarakat yang didominasi ibu-ibu dengan membawa anak-anaknya itu berebut mengambil formulir untuk mengambil KJP.

Mereka bahkan sudah mengantri dan menunggu di pelataran Bank DKI kecamatan Johar Baru sejak subuh padahal loket baru dibuka pukul 08.00 WIB.

Pemandangan ini menjadi potret ekonomi warga Jakarta dan perjuangan memenuhi hak pendidikan anak-anak mereka. "Warga dilayani sampai selesai, mungkin kira-kira sampai magrib," kata Masroni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement