Kamis 18 Jul 2013 21:20 WIB

BUMD Dhama Jaya Tak Dilirik Jadi Instrumen Strategis Soal Daging

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Djibril Muhammad
Pedagang menimbang daging sapi lokal dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (18/7).     (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pedagang menimbang daging sapi lokal dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (18/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PD Dharma Jaya selama ini sebagai BUMD yang menangani pasokan daging sapi dan unggas tidak pernah dilirik Pemprov DKI Jakarta. Padahal Dharma Jaya dapat menjadi stabilitator harga daging di DKI Jakarta.

Direktur Utama PD Dharma Jaya Kusuma Andika mengatakan perusahaan yang dikelolanya dapat menyediakan stok dalam negeri dan tidak perlu impor.

Apalagi Kusuma menjelaskan dengan difungsikan sebagai stabilitator untuk Ramadhan dan Lebaran pihaknya dapat menyediakan cadangan sebanyak seribu ton selama satu pekan.

"Kita kan punya cold storage yang dapat memuat seribu ribu ton seharusnya cukup untuk menjadi cadangan saat kebutuhan daging meningkat" ujarnya kepada Republika, Kamis (18/7).

Dengan cadangan yang dimiliki Dharma Jaya dia optimis dapat menstabilkan harga. Kusuma mengatakan pihaknya memiliki 12 hektare lahan untuk penggemukan sapi lokal di daerah Serang, Banten. Dengan lahan sebesar itu Dharma Jaya dapat menggemukan sapi sebanyak enam ribu ekor.

Kusuma menjamin pihaknya dapat menjadi stabilitator harga daging sapi tahun depan. Memperlakukan daging berbeda dengan beras yang secara mendadak melakukan penetrasi pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement