Kamis 18 Jul 2013 09:54 WIB

Kondisi Korban Kerusuhan Tinju Nabire Mulai Membaik

This photo shows the interior of a stadium where more than a dozen of people were killed in a stampede after spectators rioted to protest a local boxer's loss, in Nabire, Papua province, Indonesia, Monday, July 15, 2013.
Foto: AP
This photo shows the interior of a stadium where more than a dozen of people were killed in a stampede after spectators rioted to protest a local boxer's loss, in Nabire, Papua province, Indonesia, Monday, July 15, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA --  Kondisi korban rusuh pertandingan tinju di Kabupaten Nabire, Papua mulai membaik, kata Budiono Kepala Rumah Sakit TNI Angkatan Darat Marthen Indey kepada Antara di Jayapura, Kamis.

"Kondisi pasien sudah mulai membaik dengan keadaan setengah sadar," tandasnya.

Budiono menjelaskan saat ini korban ditangani oleh tiga dokter ahli yaitu dokter ahli bedah, dokter syaraf dan dokter anastesi.

"Kondisi saat ini lebih baik dari yang kemarin, hanya masih belum stabil dan sekarang sedang dalam perawatan di ICU," ujarnya.

Selain itu, tim medis Rumah Sakit TNI AD Marthen Indey Jayapura juga mengklaim pasien korban rusuh tinju Nabire atas nama Rena Lasol (35) mengalami cidera berat di bagian kepala.

"Karena cidera, yang jelas kena benturan benda tumpul," tegas Budiono.

Sedangkan satu pasien lainnya adalah Maria Tekege berumur 9 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.

Sebelumnya, dua orang korban insiden Nabire yang kondisinya hingga saat ini kritis, Selasa (16/7) dengan menggunakan pesawat Enggang Air dievakuasi ke Jayapura. Kedua korban itu dievakuasi, karena selain kondisinya yang masih kritis juga disebabkan peralatan yang ada di RSUD Nabire tidak memadai.

Kedua korban yang dievakuasi itu masing Makarina Tekege (11 th) dan Ny. Rena Lasol (35 th). Mereka dirawat secara terpisah karena keterbatasan ruang perawatan intensif (ICU) di rumah sakit yang ada di Jayapura.

Selain dua korban yang dievakuasi ke Jayapura, tercatar 14 orang lainnya sudah diijinkan keluar dari RSUD Nabire. Dari 38 orang yang mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD Nabire tercatat 14 orang sudah diijinkan pulang, dan 22 orang lainnya masing dirawat serta dua orang dievakuasi ke Jayapura. Para korban yang dirawat itu sebagian besar mengalami luka lecet dan sesak dada akibat berdesakan dan berhimpitan saat hendak keluar gedung GOR .

Kondisi gedung yang melebihi kapasitas itu tidak mampu menampung hingga 1.500 orang itu juga menjadi salah satu penyebab banyaknya korban yang tewas dan luka. Beberapa korban yang meninggal saat ini sudah dimakamkan baik di Nabire maupun diluar daerah antara lain Mappi, Doyai, dan Makassar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement