REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Nabire, Papua, akan segera memiliki bandara komersial pada tahun 2021 mendatang. Dengan pembangunan bandara itu, diharapkan mobilitas masyarakat Papua bisa lebih mudah dan mempersingkat waktu perjalanan.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro, mengatakan, Bandara Nabire Baru akan dibangun dengan pembiayaan yang diperoleh dari penerbitan Surat Berharga Negara Syariah atau Sukuk. Instrumen tersebut akan diterbitkan mulai tahun 2019-2021 seiring pembangunan bandara.
"Bandara Nabire Baru akan memudahkan mobilitas masyarakat Papua yang selama ini harus terbang dari Bandar Udara Douw Aturure di Jayapura," kata Bambang dalam keterangannya, Jumat (9/8) pagi.
Pihaknya menyambut baik langkah pemerintah daerah yang sudah membantu menyelesaikan masalah pembebasan lahan. Tuntasnya masalah lahan diharapkan target pembangunan dapat berjalan sesuai waktu yang ditetapkan.
Bambang mengatakan, pemerintah menekankan agar setiap daerah yang dibangunkan bandara menggunakannya secara optimal untuk pengembangan ekonomi. Keberadaan bandara diharapkan membantu untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
"Dukungan seluruh masyaraka diperlukan karena bandara ini hanya akan beroperasi kalau traffic-nya bagus. Konsumennya ya masyarakat itu sendiri," ujar dia.
Sesuai rencana pembangunan, pada 2021 mendatang landasan pacu Bandara Nabire Baru dapat digunakan untuk pesawat ATR untuk penebangan jarak pendek. Pada tahap selanjutnya, bandara ini akan dilengkapi dengan landasan pacu yang bisa menerima pesawat jenis Boeing.