REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan para penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut mewaspadai gelombang tinggi mencapai enam meter di sejumlah perairan di Maluku pada 16-21 Juli 2013.
"Peringatan dini tersebut berpeluang terjadi di Laut Buru, Laut Banda, dan Laut Arafura," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Maluku, Kifly Wakanno, di Ambon, Selasa.
Gelombang 2-4 meter berpotensi terjadi di Laut Aru, Maluku bagian selatan; perairan Maluku Tenggara, perairan Kepulauan Kei; dan perairan Pulau Ambon.
Kifly mengemukakan peringatan tersebut telah diteruskan kepada pelaksana tugas Kepala BPBD di sembilan Kabupaten dan dua Kota di Maluku.
Begitu pun Bupati dan Wali Kota diminta mengarahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis mengawasi setiap perusahan jasa pelayaran terkait peringatan dini yang dikeluarkan BMKG.
"Kami harapkan para Bupati dan Wali Kota mengimbau perusahaan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut agar memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri untuk berlayar," ujar Kifly.
Dalam kondisi cuaca ekstrem, Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon bisa tidak memberikan izin berlayar. Bahkan sekiranya dipandang perlu, aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.