Sabtu 13 Jul 2013 22:03 WIB

Bela Khofifah, Gus Solah Datangi KPU

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Mansyur Faqih
Gus Solah
Foto: Yogi Ardhi
Gus Solah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim senior pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja all out meloloskan pasangan yang diusung PKB sebagai peserta Pilgub Jatim 2013. Sehari menjelang penetapan cagub-cawagub Jatim 2013, KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah) mendatangi Kantor KPU Jatim di Jalan Raya Tenggilis, Surabaya, Sabtu (13/07).

Salah satu tim senior pendukung Khofifah itu tidak datang sendirian. Gus Sholah didampingi Bacawagub Herman, Sekretaris DPP PKB Jatim Thoriqul Haq. Rombongan pun dikawal ratusan massa Komunitas Pendukung Khofifah (KPK) yang berunjuk rasa di kantor KPU Jatim.

Gus Sholah bersama rombongan diterima komisioner KPU Jatim, Agung Nugroho. Dihadapan Agung, Gus Sholah menyampaikan protes keras terkait dukungan Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Kebangkitan Nasional Ummah Indonesia (PKNUI) yang dikatakan ganda.

"Ada dukungan ganda dua partai yang mendukung Khofifah. Bagi kami tidak ada itu dukungan ganda. Yang ada pemalsuan surat dukungan karena terlihat dari ketidakcermatan dalam administrasi pada surat palsu tersebut," kata Gus Sholah dalam siaran persnya yang yang diterima Republika, Sabtu (13/7) malam.

Adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu lalu membeberkan kronologis terjadinya dukungan dua partai nonparlemen yang dianggap ganda itu. "Yang benar dua partai itu mendukung Khofifah, bukan calon lain. Karena ada surat dukungan resmi, bukan surat rekomendasi dukungan," tegasnya.

Sekretaris DPW PKB Jatim, Thoriqul Haq menambahkan, terjadinya dukungan ganda PPNUI dan PK, karena ada pemahaman admimistrasi yang timpang dan diada-adakan. Padahal, sesungguhnya tidak bisa jadi acuan karena PU sudah memiliki administrasi sendiri.

"Tapi setelah ada administrasi yang diada-adakan itu, akhirnya muncul dukungan ganda. Administrasi yang diadakan itu harus diabaikan. Saya yakin teman-teman wartawan pasti punya data, mana ketua umum yang asli dan palsu," ungkapnya.

Di tempat yang sama, bakal cawagub Jatim, Herman S Sumawiredja mempertanyakan keberadaan ratusan massa Pemuda Pancasila (PP) yang sudah lima hari di depan kantor KPU Jatim. "Di tengah kami berjuang lolos sebagai peserta pilgub Jatim. Justru, ada PP yang berjuang agar pasangan Khofifah-Herman tidak lolos. Ini ada apa?," kata Herman.

Ia pun menduga ada upaya untuk menjegal pasangan Khofifah-Herman secara sistematis. Seperti kasus DPT di Bangkalan di Pilgub Jatim 2008 lalu. Dugaan itu diperkuat dengan surat pernyataan mantan Ketua DPD Partai Kedaulatan (PK) Jatim, Achmad Tony Dimyati. Dalam surat itu, Tony mengaku bersama mantan Sekretaris DPD PK Jatim, Mahsun telah mendaftarkan pasangan Soekarwo-Saifullah (KarSa) sebagai Bacagub dan Bacawagub Jatim 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement