Sabtu 13 Jul 2013 14:23 WIB

SBY Marah Telat Dapat Info Soal Pembakaran Lapas Medan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden SBY
Foto: biographypeople.info -
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan kekecewaan dan kekesalannya atas insiden yang terjadi di lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara. Apalagi, informasi terkait kasus tersebut ia dapatkan lebih dulu dari media massa dibandingkan jajaran pemerintahannya.

“Saya justru tahu lebih dulu dari media massa, dibandingkan informasi yang saya dapat dari system. Harus sama cepatnya, bahkan kalau bisa lebih cepat,” katanya dengan nada kesal saat rapat kabinet terbatas yang digelar mendadak di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (13/7) siang.

Menurut Presiden SBY, tidak adanya pernyataan resmi setelah hampir sepuluh jam peristiwa terjadi tidaklah bagus. Menurutnya, tidak harus menunggu kelengkapan data ataupun segala sesuatu sudah selesai dilakukan, tetapi berikan pernyataan resmi secepatnya.

"Keluarkan statement saat ada kejadian, pemerintah sedang mengatasi di daerah pusat begini, investigasi sedang dilakukan dan seterusnya. Jangan sampai ada kesan, kita tidak melakukan langkah-langkah cepat, pembiaran dan lain sebagainya. Ini saya ingatkan untuk kesekian kalinya, pernyataan tepat waktu," tegas Presiden SBY.

Presiden mengaku menghargai Menteri Hukum dan HAM yang berangkat meninjau lokasi. Namun, ua mengingatkan perlu ada tindak lanjut dan langkah-langkah ke depan. Apalagi pemerintah, lanjutnya, sudah menganggarkan satu triliun rupiah.

SBY pun menagih laporan terkait penggunaan dana tersebut. “Anggaran itu untuk meningkatkan kapasitas lapas terutama yang sudah kelebihan beban. Tujuannya tak lain untuk menghindari kejadian di Medan.  Saya tunggu laporan sudah digunakan untuk apa saja,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement