REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Poros Wartawan Jakarta (PWJ) meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik untuk meminta maaf atas pernyataannya yang menyebutkan media online seperti surat kaleng dan tidak jelas. Pernyataan tersebut dinilai berbahaya dan mengancam kebebasan pers, Sabtu, (13/7).
Ketua Bidang Advokasi PWJ Bambang Ali Priambodo mengatakan, Menteri ESDM, Jero Wacik harus meminta maaf terbuka kepada publik terkait pernyataannya mengenai Media Online. Ia juga harus melakukan klarifikasi resmi terkait pernyataan tersebut.
Jika hal itu tidak dilakukan, ujar Bambang, maka PWJ secara resmi akan melaporkan hal ini ke Dewan Pers. "Dewan Pers diminta untuk memanggil Menteri Jero Wacik untuk dimintai klarifikasinya terkait pernyataannya tersebut," ujarnya.
Kalau Menteri Jero Wacik tidak mau minta maaf, kata Bambang, maka PWJ menyerukan pemboikotan terhadap pemberitaan di kementrian dan jajaran pemerintahan lainnya. Ini merupakan bentuk solidaritas dan dukungan terbuka terhadap jurnalis dan media yang masuk dalam klasifikasi Media Online.
Sebagai seorang pejabat publik, lanjut Bambang, seharusnya Menteri Jero Wacik tidak memberikan contoh yang tidak baik pada masyarakat. Pernyataannya cenderung menonjolkan arogansi kekuasaan dan keinginan memasung kebebasan pers dalam hal ini jurnalis dan media yang terkait dengan media online