REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemunculan buku pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI SD yang berisi konten porno pada sala satu halamannya meresahkan sejumlah sekolah di Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). Dinas Pendidikan setempat langsung menarik peredaran buku-buku ini dua hari terakhir.
Isi bacaan porno seperti dalam buku berjudul 'Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia' ini sebenarnya bukan pertama kali menggemparkan dunia pendidikan Indonesia. Sebelumnya pernah terjadi di Solo, Jawa Tengah dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia.
Oktober tahun lalu, sebuah buku dengan mata pelajaran yang sama juga sempat meresahkan masyarakat Solo, Jawa Tengah. Konten bacaan yang menggambarkan adegan syur dianggap belum pantas bagi murid di bangku SD.
Mengemontari hal ini, Teuku Ramli Azakaria Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyayangkan perilaku oknum penulis buku berisi konten porno. Dia mengatakan, setiap sekolah sebaiknya hati-hati terhadap penulis yang memiliki reputasi tersandung kasus konten porno ini.
“Dalam kasus ini pihak Dinas Pendidikan Kota Bogor tepat bila sampai memberikan peringatan kepada penulis dan penerbitnya juga, supaya lain kali serius menggarap buku bagi siswa,” ujar dia ketika dihubungi, Jumat (12/7). Selain itu, dikatakannya ketelitian pihak sekolah dalam hal ini guru sepatutnya pula dipertanyakan.
Sebelumnya, buku karangan dua akademisi asal salah satu Universitas di Provinsi Banten ini menuai kecaman dari orang tua murid di beberapa sekolah di Kota Bogor. Buku yang beredar di lima sekolah, yaitu SDN Polisi I sampai SDN Polisi V, Paledang, Bogor Tengah ini sudah diminta untuk ditarik.