Senin 08 Jul 2013 23:23 WIB

Pemandian Clereng Sepi Pengunjung

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad
Pemandian Clereng, Kulonprogo
Foto: wordpress.com
Pemandian Clereng, Kulonprogo

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Meskipun pada Senin (8/7), ditetapkan sebagai hari terakhir Bulan Sya'ban dan dijadikan hari untuk membersihkan diri. Warga sering mendtangi tempat pemandian untuk mandi besar persiapan melaksanakan ibadah Ramadhan.

Namun pada Senin (8/7), pemandian Clereng nampak lenggang dan hanya sedikit pengunjung yang mandi. Hal ini disebabkan hari pertama bulan Ramadhan tidak bersamaan.

Menurut Santoso, Kepala Unit Pengelola PDAM Clereng, Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo, hingga pukul 12.00 WIB, kurang lebih hanya 100 pengunjung. Sedang tiket masuk untuk dewasa Rp 4.000 dan anak-anak Rp 3.000. 

"Awal Ramadhan 1434 H, ada dua versi. Sehingga ini berpengaruh terhadap jumlah pengunjung," kata Santoso di Clereng, Senin (8/7).

Kejadian ini, lanjut Santoso, sudah terjadi duatahun ini. Sehingga para sponsor yang ditawari untuk menggelar hiburan selama masa 'padusan' di sekitar pemandian tidak mau menerima tawaran tersebut. 

Tiga tahu yang lalu, kata Santoso, awal Ramadhan bisa bersamaan. Sehingga digelar panggung hiburan di pinggir kolam pemandian. "Waktu ini ada beberapa sponsor yang mau menggelar hiburan, sehingga padusan sangat meriah. Dan meskipun tiket dinaikan menjadi Rp 5.000 per orang, banyak pengunjungnya," kata Santoso.

Selain hari pertama Ramadhan tidak bersamaan, faktor lain yang mempengeruhi jumlah pengunjung akibat sudah ada saingan. Saat ini, di Kulonprogo ada pemandian di Temon dan Sentolo yang memberikan fasilitas bermain bagi anak-anak.

Sedangkan Clereng fasilitasnya sangat minim. Sehingga pengunjung lebih suka mandi di tempat lain. Bahkan ada satu pipa yang di pinggir kolam yang putus dan sudah lama tidak diperbaiki.

Hilangnya besi tempat bergantung tangan di kolam sedalam dua meter ini cukup membahayakan.  Karena pengunjung yang kelelahan berenang tidak mendapatkan besi untuk beristirahat.

"Kami sudah memperbaikinya, tetapi besi itu patah lagi. Nanti saya usulkan ke atasan agar mendapat perhatian," katanya.

Selain itu, juga fasilitas untuk bilas sangat minim sehingga kenyamanan dan kebersihan bilas pengunjung kurang diperhatikan. Diprediksikan jika Clereng tidak dibenahi, akan ditinggalkan pelanggannya. Apalagi jika kolam renang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang memiliki standar nasional beroperasi, Clereng akan ditinggalkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement