Jumat 05 Jul 2013 21:39 WIB

Partai Nasdem Berambisi Rebut Supremasi Partai Lama

Inisiator Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh menyampaikan orasi saat pembukaan Kongres Nasional Partai Nasdem, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (25/1).
Foto: FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/pd/13
Inisiator Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh menyampaikan orasi saat pembukaan Kongres Nasional Partai Nasdem, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, Partai Nasional Demokrat tak ingin hadir sebagai peramai atau sekedar uji coba menghadapi Pemilu 2014. Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyatakan ingin merebut supremasi dari partai-partai yang memiliki jam terbang lama di panggung politik.

"Tidak pernah terbersit bahwa kita hanya ingin meramaikan partai politik yang ada, atau hanya sekedar uji coba bisa ikut lolos pemilu atau tidak. Kita tidak pernah sedikitpun mempunyai niatan seperti itu," kata Surya saat menutup pembekalan calon anggota legislatif se-Provinsi Sumatera Utara di Medan, Jumat (5/7).

Dalam pesannya Surya menekankan semangat juang memperjuangkan cita-cita membuat perubahan dalam menghadapi tantangan situasional kebangsaan. Surya meyakini mereka yang bergabung dalam Partai NasDem, termasuk para calon legislator bukanlah orang-orang yang mengambil posisi bersikap pasif, masa bodoh dan tidak mau perduli terhadap permasalahan situasional bangsa.

Ia juga mengingatkan bahayanya model pragmatis transaksional karena mengantarkan pada pemahaman demoralisasi. "Kita ingin membangun kembali keyakinan kita sebagai anak-anak bangsa," katanya seraya berpesan agar para caleg memanfaatkan waktu singkat sebelum Pemilu 2014 secara baik.

Terkait sosok yang diajukan sebagai capres, tambah dia, Surya menjawab partainya sadar diri sehingga sebelum mendeklarasikan calon, Nasdem akan menunggu hasil pemilu legislatif. Alasannya, aturan konstitusi menyebut pemenang pemilu parlemen yang akan menentukan capres.

Oleh karena itu, Partai NasDem tidak akan menentukan capres jika tak masuk tiga besar dalam pemilihan legislatif. Bahkan, partainya akan menjadi partai oposisi jika tak muncul sebagai pemenang tiga besar pemilihan legislatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement