Kamis 27 Jun 2013 13:31 WIB

Di Bogor, Harga Gas Elpiji 12 Kilogram Mulai Naik

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Gas Elpiji 12 kilogram mulai langka di Bandar Lampung.
Foto: Dok Republika
Gas Elpiji 12 kilogram mulai langka di Bandar Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Harga gas elpiji 12 kg sudah mulai naik. Ijal, pengecer gas elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram, Kamis (27/6), mengatakan, sudah tiga pekan harga gas elpiji 12 kilogram naik dari Rp 78 ribu menjadi Rp 81 ribu. 

Pria yang juga membuka jasa isi ulang air galon di Jalan Pandawa, Warung Jambu, Bogor Utara, itu tidak mengetahui mengapa harga gas naik bahkan sebelum pengumuman naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

''Gas elpiji masih ada, tapi jumlahnya terbatas,'' kata Adit, staf sub-agen gas elpiji PT Tenaga Baru, Sukasari, Bogor Timur. Gas elpiji 12 kilogram harganya naik dari Rp 75 ribu menjadi Rp 78 ribu. Sementara gas elpiji 3 kilogram masih seharga Rp 15 ribu.

Adit menuturkan, Pertamina sendiri belum mengumumkan adanya kenaikan harga. Ia menduga naiknya harga lebih disebabkan naiknya biaya distribusi. Ia juga mendengar kabar jika keterlambatan pasokan yang belakangan terjadi karena antrian panjang pengisian tabung di Pertamina.

Adit mengaku, ada saja warga yang mempertanyakan naiknya harga gas. ''Beruntung warga mengerti saat saya jelaskan kondisinya,'' kata Adit.

Pihak agen gas elpiji, El Gas di Pasar Gembrong, Bogor, mengatakan harga gas elpiji 12 kilogram memang naik dari Rp 78 ribu menjadi Rp 80 ribu. Kenaikan ini dinilai tidak terlalu drastis.

Sementara harga gas elpiji 3 kilogram tidak naik. Pihak El Gas juga tidak terlalu lancar menerima kiriman. ''Kami dengar pasokan di Pertamina yang sedag tersendat,'' kata staf El Gas.

Berdasarkan pantauan Republika, warga bersyukur kenaikan harga gas 12 kilogram tidak memengaruhi gas elpiji 3 kilogram. Rini, seorang ibu rumah tangga, mengatakan walaupun sulit, tapi gas elpiji 3 kilogram masih tersedia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement