Rabu 26 Jun 2013 06:37 WIB

Pengelola Kawasan Wisata Kelabakan Hadapi Kabut Asap

Kabut asap di Riau
Foto: mongabay
Kabut asap di Riau

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pengelola kawasan wisata yang berada di perairan wilayah Kepulauan Riau mengakui kelabakan menghadapi serbuan kabut asap yang hingga kini masih menutupi wilayah provinsi itu.

"Turis kami banyak yang komplain, bahkan ada yang membatalkan kedatangannya. Ada juga yang langsung angkat koper meninggalkan kami, akibat serbuan kabut asap," kata Alex pengelola Telunas Beach Resort kepada Antara, di Pulau Bulang, Selasa (25/6).

Telunas Beach Resort merupakan kawasan wisata di Pulau Sugi, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Lokasi wisata yang menyajikan kehidupan natural di pulau tropis ini terkena imbas memburuknya kondisi cuaca karena berkabut asap.

Menurut Alex, kondisi kabut asap paling rawan terjadi dalam pekan lalu padahal turis yang berasal dari berbagai negara di resort-nya sedang ramai karena bersamaan dengan musim libur.

"Turis yang berencana mau datang ada yang menunda kedatangan mereka dan bertanya kapan udara cerah kembali dari kabut asap," ujarnya.

Alex mengungkapkan kondisi yang menyedihkan ada juga turis yang langsung angkat koper begitu mereka tiba di resort saat kualitas udara memburuk. Para turis tersebut takut menghadapi udara berkabut asap.

Telunas Beach Resort di Pulau Sugi merupakan suatu kawasan wisata alami dengan bangunan rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu di atas laut. Rumah panggung tersebut umumnya model terbuka yang mengandalkan udara laut sebagai pendingin.

"Rumah-rumah panggung sebagai tempat tinggal para turis ini merupakan sarana akomodasi yang alami. Saat kabut asap, udara ruangan juga ikut tercemar. Para turis kami terpaksa pakai masker bahkan ada yang minta pulang cepat karena takut," kata Alex.

Ia mengaku telah berusaha menenangkan para pelancong asing itu bahwa kabut asap yang berasal dari pembakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera tidak hanya terjadi di kawasan resort tapi juga Singapura dan Malaysia.

Namun, pihaknya juga tidak dapat memberikan kepastian kapan sebaran kabut asap berakhir dan berapa angka kualitas udara yang sehat untuk dihirup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement