REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah pusat mengambil alih penanganan bencana kebakaran lahan dan hutan di Riau. Dana yang digelontorkan pun tak sedikit.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif mengatakan sudah mengantongi Rp 25 miliar untuk penanangan bencana itu. Pemerintah pun menyiapkan Rp 70 miliar jika dana sebelumnya tidak mencukupi untuk mengatasi persoalan.
“Sekarang ini kalau tentang anggaran, sudah kami hitung, tapi yang sudah ada di tangan kami Rp 25 miliar. Masih ada sisanya,” katanya, Selasa (25/6).
Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk mencari pesawat sewaan yang bisa digunakan untuk water bombing atau bom air serta hujan buatan. Di Indonesia pesawat tersebut tidak tersedia, karena itu perlu mencari dari negara lain untuk disewa segera.
Dijelaskan Syamsul, dana tersebut merupakan dana cadangan. Tetapi, jika dianggap kurang dan belum mampu menyelesaikan persoalan, maka pemerintah sudah siap dengan anggaran Rp 70 miliar yang bisa digunakan. Anggaran itu digunakan untuk mencari peralatan yang lebih canggih untuk mempercepat pemadaman titik api dan menghilangkan kabut asap.
“Dana Rp 25 miliar itu yang dianggap presiden penanganan masih kurang optimal. Jadi kita harus tingkatkan. Jangan sampai habis. Jadi ini kita sekarang dengan tambahan kita juga harus mencari-cari peralatan yang lebih canggih,” katanya.
Dengan dana yang besar itu, pemerintah sudah menugaskan BPKP untuk mengawasi akuntabilitas penggunaan anggaran. “Yang penting kita lakuakn sekarang, disiapkan,” katanya.