REPUBLIKA.CO.ID,Hari ini di 1938, sejumlah wartawan, pelajar, guru, intelektual, berkumpul di Solo. Mereka menyelenggarakan kongres Bahasa Indonesia. Kongres ini diselenggarakan atas prakarsa perorangan, jadi spontanitas sangat menandai suasana kongres tersebut. Kongres ini terselenggara untuk menindaklanjuti Kongres Pemuda 1928 yang menyepakati agar bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan.
Pencetus Kongres Bahasa Indonesia ialah Raden Mas Soedardjo Tjokrosisworo, wartawan harian Soeara Oemoem Surabaya. Saat itu ia rajin sekali menciptakan istilah-istilah baru, dan sangat tidak puas dengan pemakaian bahasa dalam surat-surat kabar Cina.
Sejumlah tokoh yang aktif dalam kongres ini adalah Sanoesi Pane, Ki Hajar Dewantara, HB Perdi (wartawan), Mr Amir Sjarifoeddin dan Muh Yamin. Kongres dibuka oleh Ketua Komite Dr Poerbatjaraka. sekitar 500 orang hadir dalam malam pembukaan ini, termasuk di antaranya wakil-wakil dari Sultan Yogyakarta, Sunan Solo, Paku Alam, Mangku Negara, Pers Indonesia maupun Tionghoa, dan wakil dari Java Instituut.