Senin 17 Jun 2013 13:09 WIB

Buruh Ancam Mogok Nasional Jika BBM Naik

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: A.Syalaby Ichsan
 Ratusan massa dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi  menolak kenaikan BBM di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/5).     (Republika/Edi Yusuf)
Ratusan massa dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi menolak kenaikan BBM di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/5). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Indonesia (MPBI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Komplek Parlemen Senayan, Jakarta. Mereka menuntut pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM.

Massa mengancam akan melakukan aksi mogok massal pada 16 Agustus 2013 jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. "Kami akan menginstruksikan pada anggota kita, KSPI untuk melakukan mogok nasional sekitar 10 juta buruh," ujar koordinator aksi, Rusdi.

"Kami akan tetap bertahan, sampai DPR benar-benar akan membatalkan kenaikan BBM," kata kata Muhammad Rusdi, Badan Pekerja FSBI kepada wartawan di depan Komplek Parlemen Senayan, Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (17/6).

Mereka menilai, kenaikan harga BBM akan sangat berdampak pada buruh sebagai golongan rakyat kecil. "Baru saja kemarin kita mendapatkan kenaikan upah. Kalau pemerintah tetap menaikkan harga BBM artinya buruh sama saja tidak pernah dapatkan kenaikan upah," kata dia.

Buruh juga menolak adanya Bantuan Langsung Sementara (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan BBM. Menurut mereka, BLSM hanya bentuk pencitraan politik menjelang pemilu 2014. Hingga saat ini anggota DPR RI sedang melakukan rapat paripurna mengenai kenaikan harga BBM.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement