Sabtu 08 Jun 2013 17:22 WIB

Ahok Sandingkan Ajaran Konghucu dengan Hadits Rasulullah

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Citra Listya Rini
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Republika/Adhi W
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi terkait meningkatnya prestasi pendidikan di DKI Jakarta dibandingkan tahun lalu. 

Wagub yang akrab disapa Ahok ini mengatakan pendidikan merupakan hak asasi yang paling dasar. Sebagai pemimpin di provinsi DKI Jakarta, Ahok berpikir untuk mendistribusikan keadilan sosial kedalam pendidikan.

Menurutnya, dalam ajaran Konghuchu pendidikan tidak boleh diskriminatif. "Sama seperti hadits Nabi Muhammad (SAW) yang memerintahkan untuk belajar hingga ke negeri Cina," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (8/6).

Artinya, pendidikan tidak boleh ada pengkotakkan. Peningkatan mutu pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru saja.

Ahok menekankan orang tua perlu memperhatikan anak-anak mereka dalam pendidikannya. "Jangan sampai perawat anak mereka yang pusing memikirkan nilai anak-anaknya," imbaunya.

Dia mengibaratkan pendidikan dengan membandingkan Cina dan Indonesia dalam menggali sumber daya yang ada di negara masing-masing.

"Saat ini Cina sudah menggali SDA hingga ratusan meter sedangkan Indonesia hanya puluhan meter saja," ujarn Ahok. Masyarakat Indonesia harus bisa menerapkan Man Jadda Wa Jadda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement