Ahad 02 Jun 2013 16:04 WIB

Tito Kei Dibunuh, Kriminolog: Masyarakat Ikut Ketakutan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tewasnya Tito Kei pada Jumat (31/5) akibat ditembak mati oleh orang misterius menyisakan ketakutan di tengah masyarakat.

Bukti aksi ‘Koboy’ dengan main tembak kepala orang dinilai cukup membuat masyarakat cemas. Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Arthur Josias mengatakan, masyarakat  akan merasa cemas dan paranoid dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Menurutnya, kisah seseorang yang sedang bermain kartu di pinggir jalan lalu tiba-tiba kepalanya ditembak hingga tewas tentu bukan kisah yang bagus untuk masyarakat dengarkan.

 “Jadi saya kira peristiwa ini memberikan imbas yang positif maupun negatif pada publik. Buruknya, dalam beberapa saat kita merasa cemas dan takut, namun efek jangka panjangnya kita menjadi lebih waspada,” jelas dia, Ahad (2/6).

Dia menjelaskan, citra Jakarta memang selalu berdinamika. Kadang penduduk merasa kota tersibuk di Indonesia ini aman, namun tak jarang ketakutan menghinggapi masyarakat saat kasus penembakan seperti kasus Tito muncul.
Atas hal tersebut, dia mengatakan, masyarakat sudah seharusnya meningkatkan kepekaaan waspada dari dalam diri. Dia mengatakan, sudah seharusnya masyarakat tidak hanya di Jakarta tapi juga di seluruh Indonesia paham, bahwa aparat hukum tak akan selamanya menghadirkan keamanan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement