Selasa 28 May 2013 19:25 WIB

Di Semarang, Silakan Mendaftar Sekolah Cuma-Cuma

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: M Irwan Ariefyanto
Sekolah (ilustrasi)
Foto: IST
Sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Jelang penerimaan peserta didik, Pemerintah Kota Semarang berencana akan menggratiskan biaya masuk sekolah. Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rukiyanto, mengatakan dalam sistem penerimaan tahun 2013/2014 tidak akan memberikan pungutan kepada siswa.  "Penerimaan SD, SMP, SMA negeri dan swasta itu gratis, tidak ada pungutan apapun dalam penerimaan dari pendaftaran sampai pendaftaran ulang," kata Rukiyanto.

Ia menambahkan, untuk SMK yang tahun lalu dipungut biaya kesehatan, tahun ini akan digratiskan.   "SMK pun tidak ada biaya, dulu ada biaya kesehatan yang ditanggung masing-masing siswa, sekarang kita usul untuk digratiskan dan menggunakan dana bos," katanya.Menurutnya, hal ini dilakukan agar siswa yang masuk sekolah tidak perlu mengeluarkan biaya.

Sementara itu, Rukiyanto menambahkan tiap-tiap sekolah akan menerima siswa miskin sebanyak minimal 20 persen. Namun, para siswa tersebut juga harus memiliki nilai rata-rata tujuh. Selain itu, dalam seleksi penerimaan peserta didik baru nantinya hanya akan menggunakan NEM murni, namun seleksi untuk SMK akan tetap menggunakan tes kesehatan, tes potensi, dan juga tes minat selain nilai NEM.

Rukiyanto juga menegaskan pihak sekolah tidak dapat memaksakan siswa untuk membeli seragam dari masing-masing sekolah. Orang tua siswa dapat membeli seragam dimana saja, namun sekolah juga tidak dilarang untuk menyediakan seragam bagi siswanya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin, mengatakan tahun lalu terdapat penerimaan tes masuk dan dipungut biaya karena masih ada sekolah RSBI. "Yang dulu ada ujian tulis RSBI. Yang sekarang RSBI tidak ada, semua reguler," katanya.

Sementara itu, penerimaan siswa SD tahun ini seluruhnya akan menggunakan sistem online. Menurutnya, pada tahun lalu hanya sekitar 68 SD yang menggunakan sistem online. Namun tahun ini, sebanyak 349 SD negeri akan menggunakan sistem ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement