REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Kasus penyakit Chikungunya marak menyerang warga Kota Sukabumi akhir-akhir ini. Dari Januari hingga Mei ini sudah sebanyak 399 warga yang terkena Chikungunya.
Lonjakan ini ditanggapi serius Pemerintah Kota Sukabumi. Salah satunya dengan merencanakan pengambilan sampel darah para warga penderta Chikungunya. "Sampel darah nantinya akan diperiksa di laboratorium,’’ ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Dinkas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Irma Agristina.
Hal ini untuk memastikan apakah ratusan warga tersebut positif terkena Chikungunya.Selama ini, kata Irma, penentuan seorang warga menderita Chikungunya didasarkan pada gejala klinis saja.
Di antaranya sakit pada persendian dan tulang sehingga sulit bergerak.Irma mengungkapkan, untuk mengatasi Chikungunya Dinkes juga menggiatkan kegiatan fogging. Selain itu, pemerintah menbangkitkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).