REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menemukan seluruh korban longsor di tambang bawah tanah Big Gossan, PT Freeport Indonesia akan fokus pada evaluasi keamanan operasi bawah tanah.
Presiden dan CEO Freeport-McMoran Copper and Gold Inc Richard C Adkerson mengungkapkan keselamatan pekerja merupakan prioritas utama Freeport.
"Prioritas utama kami di seluruh operasi tambang yang ada adalah mengurangi insiden dan menghindari kecelakaan," ujar Adkerson dalam konferensi pers terkait longsor di fasilitas training Big Gossan, Rabu (22/5).
Freeport akan menyelesaikan seluruh proses evakuasi dan investigasi terkait longsor yang menewaskan 28 pekerja training tersebut. Adkerson berharap kejadian serupa tidak lagi terulang di masa depan.
Freeport telah membentuk tim investigasi untuk melakukan evaluasi terhadap kejadian longsor di tambang bawah tanah tersebut. Tim ini terdiri dari ahli tambang baik dari dalam maupun luar negeri. Tim akan berkoordinasi dengan tim investigasi dari Kementerian ESDM.
Menteri ESDM Jero Wacik juga telah membentuk tim independen investigasi peristiwa Freeport. Tim ini diketuai oleh seorang dosen senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB). "Tim ini akan menginvestigasi apakah kecelakaan tersebut ada unsur kesengajaan," kata Jero.
Selain mengecek fasilitas di lokasi Freeport, tim investigasi ini juga akan ditugaskan untuk melakukan evaluasi fasilitas tambang bawah tanah lain. "Hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang," kata Jero.