Rabu 22 May 2013 14:04 WIB

Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Independen Kasus Freeport

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah membentuk tim independen untuk menginvestigasi insiden runtuhnya terowongan di kawasan tambang bawah tanah Big Gossan, Papua, yang dikelola PT Freeport Indonesia.

Menteri ESDM Jero Wacik di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa tim independen beranggotakan orang-orang yang ahli di bidangnya dengan diketuai Guru Besar Teknik Pertambangan ITB, Ridho Wattimena.

"Tim independen akan mengecek semuanya secara teknis," ujarnya usai menerima laporan lengkap insiden Big Gossan dari CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc Richard C. Adkerson dan Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto. Freeport McMoran merupakan induk Freeport Indonesia.

Menurut Jero, tim akan mencari penyebab insiden runtuhnya terowongan dan upaya pencegahan kejadian serupa pada masa datang. "Hingga kini, belum ada dugaan penyebabnya," ujarnya.

Ia mengatakan, kalau berdasarkan temuan tim, insiden tersebut dikarenakan kelalaian Freeport, Pemerintah akan mengenakan sanksi secara tegas. Tim juga akan mengecek secara teknis prosedur keselamatan kegiatan pertambangan bawah tanah di luar Freeport.

Jero menegaskan bahwa Pemerintah akan mengawal penanganan, khususnya santunan kepada para korban. Selain sesuai dengan aturan ketenagakerjaan, menurut dia, Freeport mempunyai kriteria santunan yang lebih baik. "Ada yang mendapat santunan hingga Rp1 miliar," katanya.

Bentuk santunan yang diberikan, antara lain, bea siswa anak-anak korban hingga menjadi sarjana dan keluarga korban menjadi prioritas pertama bekerja di Freeport.

Sementara itu, Richard Adkerson mengatakan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas insiden yang tidak terduga tersebut. "Kami terbuka dengan investigasi," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan memberi santunan terbaik kepada para korban. Freeport, lanjut dia, juga akan mencari penyebab sekaligus mencegah kejadian serupa di masa datang.

Rozik mengatakan bahwa pihaknya masih menghentikan seluruh kegiatan produksi Freeport. "Kami belum pikirkan kapan untuk mulai kegiatan kembali. Kami fokus penanganan insiden ini dahulu," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement