Kamis 16 May 2013 18:05 WIB

KNKT Lansir Detik-Detik Tergelincirnya Lion Air di Bali

Rep: Friska Yolandha/ Red: Citra Listya Rini
Pesawat Lion Air tampak terbelah di bagian ekor saat tergelincir dan jatuh di perairan laut pada Sabtu (13/4/2013) di dekat Bandara Ngurah Rai, Bali.
Foto: ISTIMEWA
Pesawat Lion Air tampak terbelah di bagian ekor saat tergelincir dan jatuh di perairan laut pada Sabtu (13/4/2013) di dekat Bandara Ngurah Rai, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis kronologi tergelincirnya pesawat Lion Air rute Bandung-Denpasar pada 13 April 2013. Bagaimana detik-detik tergelincirna pesawat tersebut saat mau mendarat di Banda Ngurah Rai, Denpasar, Bali?

Pada 13 April 2013 pesawat Lion Air Boeing 737-800 lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara Bandung pukul 13.45 WIB menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar. Pesawat tersebut terdiri dari dua orang pilot, lima pramugari, dan 101 penumpang.

"Penumpang Lion air terdiri dari 95 orang dewasa, lima anak-anak dan satu bayi," begitu laporan KNKT yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (16/5).

Ketika pesawat akan mendarat di Bandara Ngurah Rai, cuaca setempat dilaporkan hujan deras. Co-pilot melaporkan tidak dapat melihat landasan pacu akibat buruknya cuaca. Dua kali co-pilot melaporkan tidak dapat melihat landasan pacu.

Pada pukul 15.08 menara pengontrol lalu lintas udara (ATC) Ngurah Rai memberikan izin kepada pesawat untuk melakukan pendaratan. Saat itu ketinggian pesawat sekitar 1.300 kaki dengan kecepatan angin 120 derajat per 05 kts. Dua menit berselang pesawat terhempas ke lautan.

Pesawat terhenti 20 meter dari bibir pantai atau 300 meter dari barat daya landasan. Kondisi pesawat menghadap ke utara. Pilot segera melaporkan kejadian tersebut ke menara ATC Ngurah yang segera mengecek kondisi pesawat. Dari menara terlihat ekor pesawat Lion Air.

Pada 15.11 WIB menara ATC menurunkan tim penyelamat dan pemadam kebakaran menuju lokasi kejadian. Empat menit kemudian tim evakuasi sampai di lokasi dan mulai melakukan aksi penyelamatan. Pesawat terendam di perairan dangkal dan dalam kondisi rusak dan terbelah di bagian ekor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement