Rabu 15 May 2013 18:12 WIB

Stok Kantung Darah di Depok Aman Hingga Pascalebaran

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
Kantung darah
Kantung darah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekitar dua bulan lagi, umat Islam di Indonesia akan dihadapkan pada Ramadhan. Biasanya kala bulan suci tersebut datang, kebutuhan akan permintaan ketersediaan kantung darah masyarakat menjadi meningkat.

Tak hanya di enam wilayah di Ibu Kota saja yang kala jelang Ramadhan, kebutuhan akan kantung darah meningkat. Di Kota Depok, Jawa Barat, pun demikian. Bila bulan suci datang, sudah pasti terjadi peningkatan permintaan darah.

Sudah sebentar lagi Ramadhan datang, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok pun menjamin, ketersediaan kantung darah di Kota Belimbing ini aman.

Penanggung Jawab Teknis Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Depok, M Kartono, memastikan, menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1435 Hijriah ini, kebutuhan stok darah untuk se-Kota Depok, berada dalam tingkat aman.

"Ketersediaan darah untuk Kota Depok, baik itu jelang puasa, Idul Fitri, bahkan Pascaidul Fitri nanti, dipastikan aman. Kantung darah untuk rumah sakit se-Depok pun, terlayani," ujar Kartono kepada Republika, saat ditemui di Balai Kota Depok, Rabu (15/5).

Kartono menjelaskan, terjaminnya kebutuhan akan darah bagi seluruh masyarakat Depok, sebab hingga saat ini ketersediaan kantung darah di PMI Depok jumlahnya sangat cukup.

"Per semalam (14/5) itu, saya lihat datanya ada 300 kantung darah. Ditambah lagi dengan tadi usai mengadakan kegiatan donor darah itu, jadi sekitar 400an kantung darah," ucapnya.

Empat ratus kantung darah tersebut, sangat mampu untuk menutupi kebutuhan darah warga Depok hingga empat hari ke depan.

Tidak hanya itu Kartono mengungkapkan, kebutuhan kantung darah bagi warga Depok yang terjamin hingga masa setelah Idul Fitri nanti, dapat dilihat dengan mampunya PMI Depok mengirimkan bantuan kantung darah ke kota-kota lainnya di Jawa Barat.

"Ya, aman. Kantung darah kita overload. Sampai Juni saja, jadwal donor darah massal kami sudah penuh," katanya.

Oleh sebab itu PMI Kota Depok menjamin, bahwa ketersediaan kebutuhan darah di Depok hingga sesuai lebaran, terpenuhi. Kartono melanjutkan, optimistis sangat terjaminnya ketersediaan darah, sebab kesadaran warga Depok untuk mendonorkan darahnya semakin meningkat.

"Sudah cukup baik ya. Saat ini tingkat kesadaran masyarakat Depok 80 persen. Donor kami pun menjadi cukup," ujarnya.

Yang mendonor pun, berasal dari berbagai kalangan, baik itu mahasiswa, masyarakat, pegawai dari berbagai instansi, hingga masyarakat keagamaan.

Selain semakin meningkatnya kesadaran masyarakat Depok yang mau berbagi kebaikan untuk sesama dengan mendonorkan darahnya, terjaminnya stok kantung darah di kota yang baru berumur 14 tahun ini, karena PMI Kota Depok tak berhenti menggalakkan kegiatan donor.

Kartono menerangkan, optimistisnya ketersediaan stok ini, karena PMI Depok memiliki unit mobil UDD tetap di salah satu gerainya di pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. "Dari UUD ini, setiap harinya kami mendapatkan setidaknya 20 kantung darah. Belum lagi, kalau weekend, ramai yang mendonor," ucapnya.

Ia menjelaskan, saat ini tingkat kebutuhan darah masyarakat Depok pun, masih dalam kategori sedang dan mampu terlayani. Dalam sehari, pemakaian darah di Kota Depok yaitu, 30 - 35 kantung darah.

Kartono pun menambahkan, di Juni saja jadwal donor darah massal PMI Depok sudah penuh, sehingga pastinya stok kantung darah bertambah tinggal menunggu jadwal-jadwal berikutnya yang diselenggarakan di Juli mendatang.

"Dipastikan seperti itu, ketersediaannya aman. Hanya saja data pastinya ada di kantor kami," katanya.

Sementara itu warga Pitara, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Rani, mengatakan, senang telah mendonorkan darahnya dan akan melakukan donor di kesempatan-kesempatan lain. Ia berharap, agar darah sebanyak 350 cc yang ia donorkan itu, mampu bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan.

"Saya mendonorkan darah juga untuk kesehatan saya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement