Selasa 14 May 2013 08:46 WIB

Harga Gas Elpiji 'Melon' Capai Rp 25 Ribu

Rep: Maspril Aries/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).
Foto: sikat.or.id
Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Gas elpiji bersubsidi tabung 3 kg atau gas elpiji melon  pada beberapa daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) sudah menjadi barang yang langka. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi.

Di Banyuasin harga gas elpiji bersubsidi tersebut sudah mencapai Rp25.000/ tabung. Di daerah lain,  ada yang dijual Rp18.000 – Rp20.000/ tabung. Di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur harga gas elpiji melon di warung pengecer sudah dijual Rp20.000 per tabung.

Beberapa pemilik warung di Martapura yang menjadi penjual pengecer gas elpiji 3 kg mengaku menjual sampai Rp20.000 karena harga dari agen sudah naik.

“Kami biasanya menjual Rp18.000 karena kami tebus dari agen harganya sudah Rp16.000 per tabung. Sekarang harga tebusnya sudah Rp18.000 per tabung jadi kami jual Rp20.000,” kata seorang pemilik warung sembako di ibu kota Kabupaten OKU Timur.

Di Kabupaten Banyuasin yang merupakan kawasan daerah perairan, warga mengeluhkan kesulitan memperoleh gas elpiji 3 kg. Mereka harus mencari berkeliling. Kalau pun ada harganya sudah mencapai Rp.25.000. Warga kawasan perairan jalur 18 Kecamatan Muara Padang, Banyuasin pun terpaksa harus menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Di Kabupaten Muara Enim, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, langsung melakukan pemantauan dengan melibatkan Polres Muara Enim.

Dari data laporan agen elpiji di Muara Enim, sebenarnya suplai dari Pertamina masih normal, namun kenyataan di lapangan warga kesulitan memperoleh gas elpiji bersubsidi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement