REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Mohamad Jumhur Hidayat, menegaskan aktivis mahasiswa mempunyai tanggungjawab besar untuk bisa memperbaiki persoalan bangsa dan negara.
Ia bahkan menyebut, yang akan bisa menyelamatkan bangsa ini di masa mendatang adalah para aktivis mahasiswa.
Jumhur menyampaikan hal tersebut saat berbicara dalam dialog Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang digelar Jimly School Law and Government, Jakarta, Senin (13/5).
Hadir sebagai pembicara lainnya adalah mantan Menteri Koperasi Subiyakto Tjakrawerdaya, anggota Komisi IV DPR RI, Dewi Charyati dan Ketua Umum IMM Djihadul Mubarok.
Jumhur mengingatkan agar para aktivis bisa konsisten menjaga idealisme mereka.
"Kalau aktivis sudah tergelincir, tentunya akan sulit menjadi pemimpin. Nantinya, ya akan begitu-begitu saja, tidak punya martabat. Jadi bupati masuk penjara, mantan menteri ditahan KPK, dan sebagainya," sindir mantan aktivis mahasiswa ITB ini.
Selain itu Jumhur menyatakan, pemimpin ke depan haruslah orang yang mengerti potensi-potensi yang ada di Indonesia. Para pemimpin tersebut, kata dia, harus mampu mengelola potensi tersebut untuk kepentingan rakyat sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 yang diterjemahkan ke Undang-undang dan peraturan.
Ia pun mengingatkan, semua peraturan ekonomi, politik dan sebagainya adalah produk politik.
"Kesimpulannya, carilah pemimpin-pemimpin dari DPR sampai DRD II dan dari Presiden hingga Bupati, figur yang mencintai rakyatnya," kata Jumhur.