Senin 13 May 2013 19:43 WIB

Tifatul Minta PKS Kooperatif dengan KPK

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Dewi Mardiani
Tifatul Sembiring
Foto: Republika/Agung Supri
Tifatul Sembiring

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tifatul Sembiring mengaku tak mempermasalahkan bila mobil-mobil milik mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, disita KPK. Mantan Presiden PKS yang kini menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika itu bahkan meminta rekan-rekannya di PKS agar bersikap kooperatif terhadap KPK. 

“Silakan saja, kalau memang mobil-mobil itu mau disita. Saya juga sudah bilang ke teman-teman di PKS agar kooperatif saja,” ujar Tifatul usai menghadiri peresmian Media Center Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Senin (13/5).

Hanya saja, kata dia, ada sebuah kesalahpahaman dari sejumlah media yang patut diluruskan, yaitu, tudingan yang menyatakan PKS melawan KPK. “Tidak ada yang melawan, karena yang dilakukan Fahri itu hanya bagian dari upaya hukum,” ujarnya. Seperti diketahui, Fahri Hamzah dan kawan-kawan melaporkan 10 orang penyidik KPK ke Mabes Polri, terkait penyitaan mobil milik LHI di Kantor DPP PKS.

Wakil Sekjen PKS itu menuduh KPK menyalahi standar operasi prosedur (SOP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dalam melaksanakan tugasnya. Salah satunya adalah dengan menyerobot masuk ke dalam kantor DPP PKS di Jl TB Simatupang Jakarta, Selasa (7/5) malam pekan lalu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tifatul dari petugas keamanan kantor DPP PKS, tim KPK masuk ke kantor itu pada pukul 22.00 WIB. Namun cerita yang ia dapatkan dari Jubir KPK, Johan Budi, tidaklah demikian. “Pak Budi bilang, timnya datang sekitar pukul 20.00 WIB,” kata anggota Majelis Syuro PKS itu. Akhirnya, kata Tifatul lagi, ia mencari tahu kejadian sebenarnya, dan diketahui bahwa penyidik memang tiba di DPP PKS pukul 20.00 WIB, namun tak disadari oleh rekan-rekannya di PKS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement