Ahad 12 May 2013 17:43 WIB

Ribuan Burung Migran di Indonesia Telat Pulang, Ini Alasannya

Rep: Eko Widyanto/ Red: A.Syalaby Ichsan
Burung terbang (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Burung terbang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO –- Ribuan burung migran dari belahan bumi bagian utara yang  migrasi ke Indonesia, tahun ini terlambat pulang ke kampung halamannya. Burung-burung tersebut, memilih untuk bertahan di Indonesia karena kondisi cuaca di belahan bumi utara masih mengalami musim dingin.

''Burung-burung itu, biasanya sudah mulai pulang ke kampung halamannya sejak Maret-April. Namun untuk tahun 2013, hingga Bulan Mei 2013 ini burung-burung itu masih bertahan di Indonesia,'' kata Executive Officer Raptor Indonesia Asman Adi Purwanto, Ahad (12/5).

Raptor Indonesia adalah kelompok pecinta lingkungan yang khusus mempemerhatikan pola hidup burung migran di Indonesia. Dia menyebutkan, ribuan burung jenis raptor atau pemangsa yang bukan merupakan satwa asli Indonesia, sampai saat ini masih terlihat di Bali dan Jakarta.

Padahal, kata dia, biasanya di bulan Mei ribuan burung itu sudah kembali ke negara-negara belahan bumi bagian utara. Menurut dia, perubahan waktu arus balik burung migran itu disebabkan adanya perubahan iklim global.

''Pergeseran musim ini, sangat berpengaruh terhadap jadwal migrasi burung-burung tersebut,'' jelasnya.Ia menambahkan, pergeseran musim di kawasan subtropis di belahan bumi utara menjadi penyebab mundurnya jadwal migrasi burung ini.

Bahkan pada Bulan April lalu, hujan salju yang seharusnya sudah tidak ada lagi, ternyata masih terjadi di beberapa negara di Eropa. ''Fenomena global ini membuat kami khawatir bahwa keseimbangan iklim saat ini sedang berubah,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement