Jumat 10 May 2013 13:44 WIB

Gita: Jangan Perkaya Negara Lain, Itu Berbahaya

Minister of Trade, Gita Wiryawan (left) checks some illegal products confiscated from Aviari Market in Batam on Monday. National Agency of Drug and Food Control (BPOM) seized 950 illegal import products and toxic cosmetic products  from surprise inspection
Foto: Antara/Agus Apriyanto
Minister of Trade, Gita Wiryawan (left) checks some illegal products confiscated from Aviari Market in Batam on Monday. National Agency of Drug and Food Control (BPOM) seized 950 illegal import products and toxic cosmetic products from surprise inspection

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengimbau kalangan perguruan tinggi di Kalimantan Barat untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi produk impor atau dari luar negeri, sehingga dapat memperkaya negara lain.

"Jangan sampai kita memperkaya negara lain. Dan itu membahayakan kita sendiri. Harus sangat disikapi, kita harus lebih cerdas," kata Gita Wirjawan saat memberikan kuliah umum di depan para dosen dan mahasiswa dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Jumat.  

Padahal, menurut Mendag, banyak produk impor yang dibeli bangsa Indonesia ternyata tidak sehat atau berbahaya. Misalnya saja, mainan anak-anak yang ternyata dapat membuat anak-anak luka.

Kemudian ada buah impor yang berkulit mengkilat dan licin yang dilapisi formalin dan mengandung pestisida. "Kita senang beli produk murah dan bikin kenyang, tetapi tidak memikirkan dampaknya," ucapnya.

Berkaitan mengurangi penggunaan produk impor itu, menurut dia belum lama ini pemerintah sudah menetapkan adanya Hari Konsumen Nasional yang diperingati sejak 20 April 2012.

Sebelumnya dalam kuliah umum yang juga disaksikan Rektor Untan, Prof Thamrin Usman DEA dengan moderator Dr Ida Rohmawati MSc itu, Mendag mengatakan Indonesia bisa belajar dari Korea Selatan yang telah berhasil memproduksi berbagai barang elektronika bermerk seperti Samsung dan LG.

"Mudah-mudahan hal itu bisa menjadi inspirasi kita untuk berkarya. Jangan sampai nanti terjadi kita mandi memakai sabun merk samsung, bedak samsung, dan produk lainnya," ujarnya disambut tawa peserta kuliah umum.
Mendag mengatakan, alangkah indahnya jika semakin banyak produk dihasilkan dari Indonesia. Karena jika itu tidak bisa terjadi maka akan sangat disayangkan.

Ia juga menjelaskan mengenai total volume perdagangan Indonesia mencapai 380 -390 miliar dolar AS. Untuk ekspornya sedikit di atas 190 miliar dolar AS, sedangkan untuk impor lebih banyak dari 190 miliar dolar AS. "Jadi yang dibeli banyak dari luar negeri," ungkapnya.

Gita juga mengatakan, apa pun yang terjadi pada satu titik dunia, akan berdampak bagi Indonesia. Bagi Pontianak Ibu Kota Kalbar dan di 17 ribu pulau di Indonesia.

Seperti turunnya saham organisasi sepak bola dunia Manchester United (MU) karena pengunduran diri pelatihnya, Alex Ferguson, sebesar 4 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement