Senin 06 May 2013 23:55 WIB

Keluarga Nyaleg, Ibas: Itu Hak Mereka

Presdiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri)
Foto: Antara
Presdiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan, proses DCS partainya dilakukan secara objektif dan transparan. "Dalam menyusun DCS, Partai Demokrat menggunakan sistem yang rapi dan persyaratan yang ketat," tandas Ibas, Senin (6/5).

Menurutnya, konfirmasi ini dilakukan sebagai tanggapan atas rumor politik. Yakni yang menyebut sejumlah nama keluarga dan kerabat dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tercatat masuk dalam DCS Demokrat.

Menurutnya, proses penjaringan caleg dilakukan secara berlapis. Bahkan, diseleksi awal oleh tim satgas penjaringan sebelum kemudian diverifikasi oleh majelis tinggi yang diketuai SBY.

"Demokrat juga melibatkan DPD-DPD di seluruh Indonesia. Sehingga nama-nama yang masuk DCS terpilih itu bukan karena hubungan keluarga," ujar putera bungsu SBY tersebut.

Ia melanjutkan, menjadi hak semua orang untuk berkarier di bidang apa pun. Termasuk di bidang politik. Karenanya, menjadi wajar jika ada nama-nama keluarga SBY di DCS Demokrat.

Justru, ujarnya, nama-nama tersebut sudah lama aktif berjuang dan memajukan Demokrat. Apalagi, sejak 2001 ketika Demokrat baru berdiri, tidak ada yang melirik dan mau bergabung. Yang berani justru sejumlah tokoh dan keluarga yang kemudian aktif berkarier. Mulai dari anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dari Demokrat. 

"Kalau mereka berlanjut lagi, seperti suami-isteri, kakak-adik jadi anggota DPR/DPRD lagi, maka itu hak mereka," terangnya.

Demokrat, ucap dia, secara objektif dan transparan juga membuka peluang bagi masyarakat umum. Meski pun jumlahnya hanya sekitar 10 persen. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement