Selasa 30 Apr 2013 21:55 WIB

Bupati Keluhkan Ruas Jalan Rusak

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Djibril Muhammad
Jalan rusak
Foto: antara
Jalan rusak

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Masalah jalan rusak, menjadi persoalan yang hingga kini belum teratasi. Bahkan beberapa bupati mengeluhkan kondisi jalan provinsi dan nasional, yang rusa,k namun hingga kini belum ada penanganan.

"Jalan provinsi yang rusak itu menyebabkan saya sebagai bupati sering mendapat keluhan masyarakat. Ada yang menyampakan secara lisan, melalui SMS, jejaring sosial atau menuliskan uneg-uneg di koran. Bahkan, ada yang melakukan protes dengan menanam pohon di jalan," kata Bupati Purbalingga, Heru Sudjatmoko, Selasa (30/4).

Padahal jalan tersebut, bukan merupakan ruas jalan yang menjadi tanggung jawab Pemkab. Tapi merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi atau pemerintah pusat. Menanggapi keluhan itu, ia akhirnya hanya bisa menjawab bahwa pihaknya sudah melaporkan kerusakan jalan itu ke Pemprov meminta agar segera diperbaiki.

"Tapi soal realisasi perbaikannya, ya Pemkab tidak bisa memutuskan," jelasnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamudji. Ia menyebutkan, saat ini ada banyak ruas jalan yang rusak di wilayah Cilacap yang dikeluhkan warga. Sebagian besar, justru merupakan jalan nasional dan provinsi.

"Seperti ruas jalan jalur selatan antara perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat hingga Kecamatan Karangpucung yang saat ini banyak mengalami kerusakan, ruas jalan itu juga merupakan ruas jalan nasional," jelasnya.

Ia mengaku, keluhan warganya mengenai jalan rusak ini, juga sering disampaikan kepadanya sebagai Bupati. Untuk itu, ia menyatakan telah menyampaikan persoalan ini pada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Bahkan dalam kesempatan bertemu dengan Menteri PU, saya pernah menanyakan kenapa ruas jalan yang rusak di jalur selatan tidak segera ditangani. "Saat itu, Menteri PU mennyebutkan bahwa perbaikan jalan di jalur selatan wilayah Cilacap sudah dianggarkan APBN. Namun pelaksanaanya, masih menunggu hasil lelang, karena ternyata akan dilakukan tender ulang," jelasnya.

Bupati tidak tahu alasan mengapa perbaikan jalan di jalur selatan tersebut dilakukan tender ulang. Menteri PU hanya menyebutkan tender ulang dilakukan, agar pelaksana pekerjaan di ruas jalan itu bisa lebih berkualitas sehingga tidak menjadi cepat rusak.

Masalah kondisi jalan di ruas jalur selatan wilayah Cilacap, saat ini memang banyak dikeluhkan pengguna jalan. Bahkan beberapa waktu lalu, ada elemen masyarakat yang akhirnya memasang papan peringatan jalan rusak di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, yang meningatkan pengemudi kendaraan bermotor agar lebih berhati-hati saat memasuki ruas jalan di wilayah Jateng.

Mengenai kondisi jalan rusak di Purbalingga, Bupati Heru menyebutkan, saat ini ada tiga ruas jalan Provinsi yang hampir semuanyanya mengalami kerusakan cukup parah. Ruas jalan itu  terdiri dari ruas jalan antara Purbalingga–Bobotsari–Karangreja, ruas Purbalingga–Bojong– Bukateja hingga Klampok, dan ruas jalan Purbalingga–Kalimanah–Jompo hingga Sokaraja.

"Saya tidak bisa berbuat terhadap ruas jalan itu, karena bukan wewenang Pemkab," jelasnya.

Untuk itu, Heru hanya bisa meminta masyarakat bersabar. Hal ini karena mekanisme penggunaan anggaran yang harus diikuti sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. "Soal keluhan masyarakat, saya paham dan bisa sangat memaklumi, namun tentu semua membutuhkan proses," jelasnya.

Sedangkan mengenai ruas jalan milik Pemkab yang rusak, Bupati menjamin akan  segera diperbaiki. "Saat ini baru 20 ruas jalan yang sudah ditandatangani kontraknya, kontrak lainnya segera menyusul,"

katanya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga Sigit Subroto, mengungkapkan pada tahun 2013 ini Pemkab menyiapkan anggaran sekitar Rp 93,2 miliar untuk membenahi infrastruktur jalan  dan jembatan.

"Selain 20 kontrak pekerjaan fisik yang telah ditandatangani, kontrak lainnya masih dalam tahap persiapan di konsultan perencana. Selanjutnya akan segera dilelang melaluiUnit Layanan Pengadaan (ULP)," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement