REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Untuk menghilangkan kesan negatif sebagai lokasi rawan tindak kriminal, pemerintah kota (pemkot) Bandar Lampung kembali merenovasi Terminal Induk Bus Rajabasa. Renovasi direncanakan dilakukan pada Juni mendatang.
Saat ini, sejak renovasi tahap awal dilakukan, kondisi dalam terminal sudah lebih baik dari sebelumnya. Kesan semrawut dan kumuh yang mudah mengundang mendukung aksi kriminal dalam terminal perlahan mulai hilang.
"Sekarang masuk terminal Rajabasa sudah mulai aman. Beda dengan dulu, banyak yang narik-narik tas," kata Yudi, warga Hanura, yang sering bolak-balik, Rajabasa (Bandar Lampung)-Rawajitu (Tulangbawang Barat), Jumat (19/4).
Menurut dia, pada era orde baru dan memasuki reformasi, kesan rawan dan kejahatan oleh penghuni terminal masih kerap ia alami. Menurut dia, tidak ada keramahan apalagi petugas yang resmi dalam terminal, semua dikuasai calo dan preman.
“Dulu pengantar saja, malas masuk terminal, apalagi calon penumpang bus,” tuturnya.
Ketua DPRD Bandar Lampung, Budiman AS, mengatakan, renovasi Tterminal Rajabasa sangat baik untuk meningkatkan infrastruktur terminal. Hal ini, kata dia, setidaknya dapat menghilangkan kesan angker dan rawan tindak kejahatan.
Ia menambahkan, kesan seram Terminal Rajabasa dapat berubah. Untuk itu, ia berharap renovasi tidak hanya sekadar membangun dan menambah gedung, tetapi harus mementingkan kenyamanan calon penumpang dan pengantar serta masyarakat di dalam terminal.