Rabu 04 Jan 2023 09:08 WIB

Tidak Hanya Diperlakukan Kasar, Malika Juga Disuruh Mulung

Malika diperlakukan kasar dengan cara ditendang bila tidak mau memulung.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo (empat dari kiri) dan Kapusdokkes Polri, Irjen dr. Asep Hendradiana (lima dari kiri) menggelar konferensi pers terkait kasus penculikan Malika (6 tahun), di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (2/1).
Foto: Republika/Ali Mansur
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo (empat dari kiri) dan Kapusdokkes Polri, Irjen dr. Asep Hendradiana (lima dari kiri) menggelar konferensi pers terkait kasus penculikan Malika (6 tahun), di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban penculikan anak, Malika Anastasya (6 tahun) kerap mendapatkan perlakuan kasar dari pelaku penculikan Iwan Sumarno alias Jacky alias Yudi alias Herman (42). Bahkan tak hanya itu, korban juga dieksploitasi secara ekonomi selama dalam penguasaan pelaku.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menyebut pelaku mengajak atau menyuruh Malika mengumpulkan barang bekas atau memulung. Kemudian jika korban menolak menuruti ajakan untuk memulung, pelaku tak segan-segan melakukan tindak kekerasan, seperti menendang dan menyentil.

Baca Juga

"Kekerasan itu dilakukan karena untuk menggunakan Malika ini dalam rangka untuk kegiatan mencari ekonomi dengan memulung, agar mau, dia disentil dan ditendang," ujar Zulpan kepada awak media, Selasa (3/1/2023).

Bukti adanya tindak kekerasan itu, kata Zulpan, berdasarkan hasil Visum et Repertum dari Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Menurut dia, di tubuh korban terdapat luka memar di pinggang diduga akibat tendangan dan luka di bibir diduga karena sentilan dari jari pelaku. 

"Ini hasil visum ini hasil ilmiah yang kita dapatkan dan jadi alat bukti nanti dalam penyidikan dan alat bukti dalam persidangan," jelas Zulpan.

Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, menyampaikan korban penculikan bernama Malika ditemukan dalam keadaan linglung dan letih di kawasan Ciledug, Tangerang, pada Senin (2/1/2023) malam. Saat ini korban Malika tengah menjalani pemulihan mental dan perawatan fisik di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Saat ditemukan korban dalam kondisi yang sangat letih, sempat bingung karena banyak orang. Namun, setelah diingatkan akan ibunya barulah korban tersadar dan minta untuk segera bisa pulang," ujar Komarudin.

Menurut Komarudin, korban ditemukan bersama pelaku. Saat ini pihak penyidik masih mendalami motif sebenarnya pelaku melakukan tindak pidana penculikan. Apalagi, dalam memberikan keterangannya, pelaku Iwan selalu berkelit. Namun, pelaku mengaku nekat menculik Malika karena sayang dan ingin menjaganya. 

"Mengaku dia hanya ingin menjaga Malika, kemudian dia sayang dengan Malika, sehingga ingin mengajak, ingin menemaninya dalam keseharian," kata Komarudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement