REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batalnya Yenny Wahid masuk Partai Demokrat memunculkan sejumlah berita yang dianggap simpang siur. Karena itu pula, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat sampai harus menggelar konferensi pers mendadak di Kantor Presiden, Rabu malam (17/4).
SBY menegaskan tidak ada tawar menawar politik apalagi mengiming-imingi jabatan kepada Yenny ataupun permintaan putri mendiang Gus Dur itu untuk jabatan tertentu.
"Pemberitaan itu merugikan Yenny dan saya sendiri seolah-olah ada tawar menawar," kata SBY.
SBY mengakui sempat ada pertemuan antara Yenny sebanyak dua kali yakni di Cikeas dan di Bali belum lama ini. Pembicaraannya seputar dunia politik ke depan.
Meski awalnya ada niatan masuk Partai Demokrat, tapi setelah berkonsultasi dengan kyai Nahdlatul Ulama (NU), Yenny menganggap lebih baik tidak bersama-sama dalam Partai Demokrat.
"Saya menghormatinya. Dan saya menghargai pilihan seperti itu. Saya doakan Mbak Yenny memiliki kareir politik yang baik ke depan," ujar SBY.