Ahad 14 Apr 2013 19:19 WIB

Ini Laporan Terakhir Penyelidikan Jatuhnya Pesawat Lion Air

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Citra Listya Rini
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-960, rute Bandung-Denpasar tergelincir ke laut setelah berusaha mendarat di Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, Sabtu (13/4/2013).
Foto: NTARA/HO-Polda Bali
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-960, rute Bandung-Denpasar tergelincir ke laut setelah berusaha mendarat di Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, Sabtu (13/4/2013).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelidikan insiden jatuhnya pesawat Lion Air Boeing 737-800 hingga Ahad (14/4) malam ini masih belum tuntas. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang bertugas melakukan pemeriksaan masih kekurangan satu ornamen lagi yang berada di dalam pesawat untuk diselidiki.

 

“Penyelidikan masih harus melibatkan data dari Cockpit Data Record (CDR). Tapi, sampai saat ini CDR-nya belum berhasil diangkat dari bangkai pesawat,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang S. Ervan saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (14/4).

 

Bambang mengatakan KNKT kemungkinan besar baru akan melanjutkan penyelidikan pada Senin (15/4) pagi setelah bangkai pesawat yang terapung di tepi laut tak jauh dari bandara Ngurah Rai ini berhasil dievakuasi. Menurutnya, pencarian CDR dalam bangkai pesawat yang dilakukan di darat akan lebih memudahkan tim yang bertugas mencari.

 

“CDR kan posisinya di badan pesawat yang tergenang air, sehingga sulit bagi penyelam untuk menggapainya. Kalu dipaksakan, salah-salah penyelamnya malah akan terjepit bangkai. Jadi, (CDR) harus diangkat terlebih dulu ke darat,” ujar Bambang.

 

Namun, ia menyampaikan belum mengetahui kapan pengangkatan bangkai pesawat ini ke daratan akan dilakukan. Pasalnya, penarikan bangkai pesawat dari air ke daratan bukanlah perkara mudah.

 

Bambang berujar, jika Ahad ini evakuasi nekat dilakukan, maka tim yang bekerja harus lebih sigap karena hari telah gelap. Terlebih keselamatan tim evakuasi juga akan menjadi taruhan karena berada dalam ancaman bahaya tenggelam.

 

“Yang jelas kalau hari ini tidak memungkinkan, boleh jadi besok pagi. Nanti saat diangkut bangkai bisa dipotong-potong dulu atau langsung angkut, tergantung tingkat kesulitannya seperti apa,” kata Bambang.

 

Sebelumnya, Sabtu (13/4) sore waktu setempat pesawat Lion Air yang membawa 101 penumpang dan tujuh awak ini mendarat di tepi laut tak jauh dari Bandara Ngurah Rai. Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun sedikitnya 45 penumpang luka-luka.

 

Kondisi badan pesawat yang kemarin beroperasi dengan nomor penerbangan JT-904 ini sendiri dalam keadaan terbelah dua.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement