Senin 08 Apr 2013 07:00 WIB

Tolak Beri Keterangan Palsu, Saksi Kasus Korupsi Dipukuli Tersangka

Pemukulan
Foto: pt-bandung.go.id
Pemukulan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Seorang saksi kasus korupsi dipukuli di Bandarlampung. Saksi dipukuli oleh tersangka kasus tersebut.

Munawar (33) menjadi saksi kasus korupsi kendaraan dinas Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung dipukuli oleh Dody Anugrah Putra, anak mantan bupati yang menjadi tersangka kasus tersebut.

Munawar saat ditemui di RSUD dr H Abdoel Muluk, Ahad, mengatakan, ia dipukuli saat sedang berkunjung ke rumah temannya. Sekitar pukul 09.15 WIB, tiba-tiba pelaku datang dan langsung marah-marah.

Munawar menduga, kemarahan Dody terkait kesaksiannya atas terdakwa Yombi dan Barma yang menyebutkan adanya sejumlah uang sebesar Rp 1 miliar yang diserahkan pada Maya, istri Dody.

"Dody langsung memukul saya secara bertubi-tubi, ke bagian muka, kepala, hingga bibir saya pecah dan harus dirawat di rumah sakit," kata dia lagi.

Atas kejadian tersebut, korban juga segera melaporkannya ke Polresta Bandarlampung dengan nomor laporan LP TBL/B-1/1663/IV/2013/LPG/Resta Balam.

"Saya langsung melaporkannya sekitar pukul 11.00 WIB dan sudah sempat visum. Lebih baik saya tempuh jalur hukum saja," katanya.

Ia menjelaskan, diduga pemukulan ini dipicu saat dirinya memberikan keterangan pada perkara korupsi tersebut, dan telah diminta oleh pelaku untuk memberikan keterangan palsu.

Isi keterangan palsu tersebut, kata dia, meminta dirinya untuk mengatakan bahwa uang Rp1 miliar itu diserahkan kepada Yombi.

"Saya dipaksa untuk memberikan ketarangan palsu yang isinya uang Rp1 miliar itu berhenti di bagian perlengkapan atau diserahkan kepada Yombi. Saya tidak mau, karena keterangan saya harus sesuai fakta, dan uang tersebut memang diberikan kepada istrinya," kata dia lagi.

Ia mengatakan, diduga hal itu yang membuat Dody marah, sehingga pelaku menyebut korban penghianat dan berbicara kasar seperti orang tidak berpendidikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement