REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meminta para pengusaha di Surabaya jangan hanya jadi penonton di kota sendiri khususnya di ajang ASEAN Community 2015.
"Mulai sekarang, kita tidak boleh lagi menunda waktu. Kita harus kerja secara efisien dan efektif. Pikirkan langkah usaha agar bisa stabil dan survive. Karena kalau tidak, kita nanti hanya akan menjadi penonton di kota kita sendiri," kata Risma di hadapan 200 pengusaha yang hadir dalam forum sosialisasi Asean Community 2015 yang digelar Kemenkominfo di Hotel Garden Palace, Surabaya, Kamis (4/4).
Menurutnya, pengusaha-pengusaha di Kota Surabaya diharapkan mampu menata manajemen usaha yang stabil, efektif dan efisien. Dengan begitu, pengusaha di Surabaya tidak hanya menjadi penonton dalam persaingan di level ASEAN.
Risma menekankan agar warga dan pengusaha di Kota Surabaya harus bersiap-siap menghadapi tantangan ASEAN Community pada 2015. Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini mengaku gembira, pihaknya diberikan ruang oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) untuk melakukan sosialisasi kepada warga, khususnya pengusaha asal Surabaya.
"Karena saya khawatir, kalau-kalau kita tidak siap menghadapi ASEAN Community 2015 nanti. Ini karena waktunya kurang dua tahun lagi," ujar Risma.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menghimbau warga dan pengusaha Kota Surabaya agar tidak cepat berpuas diri dan merasa nyaman. "Kita tidak boleh berhenti di zona nyaman. Tetapi harus berpikir 'out of the box' (berfikir jauh ke depan) di dalam level apapun. Kalau tidak, pasar kita akan direbut orang lain," katanya.
Risma mengaku sudah menyiapkan infrastruktur seefektif mungkin, termasuk mematangkan sumber daya manusia guna menghadapi tantangan ASEAN Community 2015, di antaranya dengan rajin turun ke sekolah-sekolah dan memberikan pencerahan kepada siswa-siswa di Surabaya.
Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Freddy H Tulung, dalam sambutannya yang dibacakan perwakilannya, mengingatkan pengusaha untuk siap menghadapi Asean Community pada 2015 nanti.
Dimana, 10 negara anggota Asean, akan menjadi satu komunitas. "Pengusaha harus memiliki pengetahuan komprehensif tentang ASEAN Community. Khususnya Asean Economic Community. Dan untuk meningkatkan daya saing di level ASEAN, dibutuhkan dukungan partisipasi aktif dan menyeluruh," ujarnya.