Ahad 24 Mar 2013 20:03 WIB

Elektabilitas PDIP Kian Kinclong, Hanura Salip Demokrat

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Heri Ruslan
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (kanan), dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (kiri)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (kanan), dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Elektabilitas partai oposisi melesat naik, menggeser dominasi partai koalisi pendukung pemerintah.

Demikian salah satu kesimpulan hasil survey terbaru Lembaga Survey Nasional (LSN) yang diadakan tanggal 1-15 Maret 2013 di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry berdasarkan temuan LSN, publik mengaku kurang puas dengan kinerja pemerintah SBY. Hal tersebut berdampak pada sentimen negatif Partai Demokrat dan partai pendukung pemerintah.

“Dengan rendahnya kinerja pemerintah, menguatnya imej Partai Demokrat sebagai partai korup dan meluasnya sentimen negatif terhadap partai anggota koalisi, bisa dipahami jika publik memalingkan harapan kepada partai oposisi,” kata Umar dalam keterangan persnya di Jakarta, Ahad (24/5).

Menurut LSN, PDIP memperoleh elektabilitas tertinggi dan mulai menyalip Partai Golkar. Selain itu Partai Gerindra dan Partai Hanura juga sudah menyalip partai-partai Islam anggota koalisi pendukung pemerintah.

"Jika trend positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Pemilu 2014, akan menjadi kemenangan partai-partai oposisi," kata Umar.

Berdasarkan hasil survei itu, jika Pemilu dilaksanakan hari ini, sebanyak 20,5 persen responden mengaku memilih PDIP, 19,2 persen memilih Golkar, 11,9 persen memilih Gerindra, 6,2 persen memilih Hanura, 5,3 persen memilih NasDem, 4,6 persen memilih PKS, 4,3 persen memilih Demokrat, 4,1 persen memilih PAN, 4,1 persen memilih PKB, 3,4 memilih PPP, 0,3 persen memilih PBB, dan 0,2 PKPI.

Sedangkan sebanyak 14,8 persen responden tidak memberi pilihannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement