REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komando Inti Keamanan Daerah Istimewa Yogyakarta (KOTIKAM DIY) bersama aparat keamanan siap menjamin keamanan mahassiwa NTT (Nusa Tenggara Timur) yang ada di Yogyakarta yang saat ini resah atas peristiwa tertembaknya empat warga NTT di Lapas Cebongan, Sabtu (23/3) dini hari.
''Kami mengutuk keras tindakan premanisme dan kekerasan apapun yang baru-baru saja terjadi di DIY, baik di Hugo's, di Jalan Dr Sutomo, maupun LP Cebongan ,''kata Wakil Ketua KOTIKAM DIY, David Koes Pratopo pada watawan,Ahad (24/3).
Siapun pelakunya harus ditindak tegas. ''Kami siap membantu aparat Polri dan TNI memberantas premanisme. Kami siap 24 jam untuk diterjunkan menjadi garda depan untuk itu,'' katanya.
Hal senada juga dikemukakan Ketua Umum KOTIKAM DIY Harun Al-Rasyid. "Kami akan membantu untuk mengungkap siapa di balik penyerangan di LP Cebongan. Kami tidak bertindak sendiri, namun berkoordinasi dengan Polri dan TNI, paling tidak membagi informasi,'' tuturnya.
Lebih lanjut Harun menambahkan, pelindung KOTIKAM adalah kerabat Puro Pakualaman, KPH Condrokusumo. KOTIKAM yang kini memiliki 250 anggota ini sendiri didirikan untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk ikut bertanggungjawab atas keamanan di DIY.
KOTIKAM DIY, mengutuk keras segala bentuk kekerasan atau kriminalitas. Apalagi sampai menyebabkan meninggalnya seseorang dan segala bentuk gangguan keamanan yang bisa mengganggu stabilitas DIY khususnya dan Negara Kesatuan Republik Indinesia pada umumnya.