REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Banyak mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pulang ke daerah sejak Sabtu malam (23/3). Termasuk Piter J Dega, saudara sepupu korban penembakan Adrianus Candra Galaja (Dedi).
''Saya sudah ada di Bali Mbak, demi keamanan nanti pukul 12.00 saya berangkat ke Flores. Tadi malam pukul 20.50 ada 10 orang mahasiswa NTT bersama saya yang pulang menggunakan Lion Air,''kata Piter J. Dega saat dihubungi Republika, Ahad (24/3).
Banyaknya mahasiswa NTT yang akan pulang ke NTT karena ketakutan juga diakui pengurus LSM yang juga berasal dari NTT, Eibenezer Alexander Pohhanni. ''Hari ini beberapa mahasiswa dari NTT yang mau berangkat ke NTT melalui Surabaya. Ada juga yang ke Solo ke rumah saudaranya sampai suasana kondusif kembali,''tuturnya.
Para mahasiswi yang tinggal di asrama seperti Syantikara bergabung di asrama susteran karena ketakutan. Dia mengatakan sampai saat ini belum ada dari pihak pemerintah DIY maupun keamanan yang memberikan perlindungan kepada para mahasiswa NTT.
''Kami sesama dengan warga NTT di Yogyakarta melakukan koordinasi sendiri. Rencananya Senin (25/3) kami akan bertemu dengan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X untuk minta perlindungan,'' tuturnya.
Ketakutan mahasiswa NTT juga diakui oleh Novi, mahasiswa NTT di Yogyakarta. ''Setelah kejadian penembakan di Lapas kemarin, mahasiswa menjadi ketakutan. Apalagi ada isu lewat jejaring sosial akan ada sweeping terhadap mahasiswa NTT di Yogya. Meskipun kebenarannya belum bisa diketahui,' 'katanya di depan kamar Jenazah RSUP Dr Sardjito.