Ahad 17 Mar 2013 13:15 WIB

63 Warga Sukabumi Keracunan Makanan Ulang Tahun

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Fernan Rahadi
Keracunan massal (ilustrasi)
Foto: Antara
Keracunan massal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 63 warga di Kampung Selagadang RT 07 RW 02 Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan. Puluhan warga ini keracunan massal setelah mengkonsumsi makanan nasi kotak yang dibagikan dalam acara ulang tahun.

Informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, warga yang keracunan berdatangan secara bergelombang ke Puskesmas Cikidang sejak Sabtu (16/3) sore. Mereka rata-rata mengalami gejala seperti mual-mual, muntah, pusing, dan lemas.

‘’Dari puluhan yang keracunan, dua diantaranya terpaksa dirujuk ke RSUD Sekarwangi, Kecamatan Cibadak,’’ ujar Kepala Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Sri Yasti, kepada Republika, Ahad (17/3).

Pasalnya, kondisi kedua orang tersebut harus mendapatkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit. Selain itu, seorang warga korban keracunan masih dalam proses untuk dirujuk ke rumah sakit.

Sementara sebanyak 60 warga lainnya hanya dirawat di puskesmas dan kini telah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing. Menurut Sri, Dinkes telah membuka posko penanggulangan korban keracunan di sekitar lokasi kejadian. Targetnya, penanganan kepada korban keracunan semakin cepat. Obat-obatan untuk menangani para korban keracunan pun tidak mengalami kekurangan.

Sri mengungkapkan, hingga kini petugas juga masih menelusuri penyebab keracunan. Diduga, peristiwa tersebut terjadi setelah warga mengkonsumsi makanan yang dibagikan dalam acara ulang tahun Jumat (15/3). Makanan dalam nasi kotak itu antara lain kentang dan daging ayam. Sementara bumbu masakan yang telah jadi dibeli dari pasar.Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan itu, kata Sri, sudah tidak tersisa. D

ampaknya, proses penyelidikan penyebab keracunan dilakukan hanya dengan mewawancarai warga yang mengetahui peristiwa tersebut. Biasanya, sampel makanan dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih jauh agar penyebab keracunan terungkap.

Diterangkan Sri, ke depan untuk mencegah keracunan masyarakat harus benar menjaga kebersihan makanan. Selain itu bahan-bahan yang digunakan masih layak dan sehat untuk dikonsumsi. Sebelumnya, peristiwa keracunan juga menimpa ratusan warga Kecamatan Kabandungan pada Feberuari lalu. Pada saat itu sebanyak 359 warga keracunan setelah menyantap makanan yang dibagikan saat hajatan salah seorang warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement