Sabtu 09 Mar 2013 14:16 WIB

'Gaji Prajurit Tak Cukup untuk Hidup Layak'

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Karta Raharja Ucu
Prajurit TNI dalam sebuah upacara militer.
Foto: combat58.blogspot.com
Prajurit TNI dalam sebuah upacara militer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kepolisian, Kombes (Purn) Alfons Loemau mengatakan kenaikan gaji tentara tidak terlalu besar dibandingkan pegawai BUMN karena sistem pengupahan Polri diatur Undang-Undang.

Remunerasi memang ada, tapi sayangnya tidak semua anggota dapat. "Maka ada istilah pos basah dan kering untuk mencari tambahan. Apalagi prajurit yang di bagian tata usaha keadaannya memprihantinkan," ujarnya usai diskusi bertajuk 'Cerita Lama Polisi dan Tentara' di Cikini, Sabtu (9/3).

Menurut Alfons, institusi TNI harus bisa memikirkan bagaimana cara mendapatkan dana tambahan untuk kesejahteraan prajuritnya. Contohnya, dengan mengembangkan koperasi.

Karena anggaran dari DPR tidak cukup untuk hidup layak, sebut Alfons. "Gaji tiga juta perbulan dengan tiga anak bisa apa? Dan ini terjadi defisit selama bertahun-tahun. Inventarisasi potensi wilayah bisa diajukan ke pemerintah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement