Jumat 08 Mar 2013 20:46 WIB

Banyak Terlantar, Lansia Depresi di DIY Diprediksi Naik

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Lansia, ilustrasi
Foto: Republika
Lansia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Depresi pada lanjut usia (lansia) di DIY kemungkinan besar akan meningkat. Apalagi usia harapan hidup di DIY tertinggi di Indonesia. Kondisi itu diperparah dengan kasus lansia terlantar yang juga cenderung meningkat.

Hal itu dikemukakan Psikiater RSUP Dr Sardjito/Fakultas Kedokteran UGM dr Mahar Agusno, SpKJ (K) kepada Republika, di sela-sela acara Konferensi Nasional I Excellent Psychiatry  yang diselenggarakan Seksi Psikiatri Konsultasi Liaison Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia dan bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran UGM, Jumat (8/3).

Dia mengatakan sekarang sistem keluarga umumnya sudah terjadi perubahan yakni dari keluarga besar bergeser ke keluarga inti. Dengan hanya adanya keluarga inti, maka apabila anak-anak sudah bekerja dan menikah, seringkali anak merantau dan meninggalkan orangtua.

Situasi yang terjadi anak tidak mengurusi orangtua. Alhasil orangtua yang sudah menjadi lansia tetap  di rumah dan sering terlantar. Mahar menambahkan, orang yang terlantar itu risiko menjadi depresi tinggi.

''Secara umum dari buku yang saya pelajari depresi pada lansia meningkat. Bahkan mendekati tahun 2020 depresi akan cenderung meningkat," ujarnya.

Ia menambahkan depresi menyebabkan beban kehidupan terasa lebih berat, berisiko lebih banyak dan menurunkan kualitas hidup. ''Seringkali memicu pemikiran utnuk mengakhiri hidup/bunuh diri, sehingga perlu ditangani sebaik-baiknya,''kata dia.

Depresi pada lansia itu lebih tinggi dari usia dewasa, karena lansia seringkali merasa seperti sendiri.  Angka di dunia jumlah lansia yang mengalami depresi ada kecenderungan mendekati 20 persen. ''Kalau jumlah lansia banyak, tentu jumlah lansia yang menderita depresi juga semakin banyak.

Untuk mencegah terjadinya depresi pada lansia, perlu ada kegiatan yang komprehensif untuk lansia, seperti halnya kegiatan Posyandu Lansia.

''Kalau bisa dalam kegiatan posyandu lansia ini para lansia dikumpulkan agar mereka saling berbagi dan melakukan kegiatan bersama . Dengan sistem pertemu dan saling sharing hal ini bisa mencegah depresi dan kesepian pada lansia,''ungkap Mahar.

Sebagaimana diberitakan beberapa waktu lalu, jumlah lanjut usia (Lansia) di DIY yang terlantar terus meningkat. Tahun 2011 mencapai 30.953 jiwa dan tahun 2012 mencapai 37.199 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement