REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sedikitnya 500 kartu jaminan kesehatan masyarakat yang didrop dari pemerintah pusat bagi warga Kota Batu, Jawa Timur, salah sasaran karena yang bersangkutan sudah pindah domisili, meninggal, bahkan berstatus PNS.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu Endang Triningsih, Senin mengemukakan setelah dilakukan verifikasi dan validasi data penerima jamkesmas yang didrop dari pusat, ternyata masih banyak ditemukan warga yang seharusnya tidak lagi dapat layanan kesehatan gratis tersebut.
"Bahkan, ada sejumlah PNS yang mendapatkan kartu jamkesmas ini, padahal mereka sudah ada program jaminan asuransi kesehatan (askes). Saya sendiri heran kenapa PNS masih ada yang mendapatkan jatah jamkesmas," katanya.
Dari 24 desa dan kelurahan yang ada di kota wisata itu, tinggal satu desa lagi yang belum melaporkan hasil verifikasi dan validasi data penerima kartu jamkesmas tersebut.
Menurut dia, bagi 500 warga yang sudah tidak layak lagi menerima jamkesmas, kartunya akan langsung dikembalikan ke pusat karena tidak bisa dialihkan kepada orang lain, meski warga bersangkutan layak mendapatkannya.
Menyinggung desa atau kelurahan mana yang paling banyak dihuni oleh warga kurang mampu dan layak mendapatkan kartu jamkesmas, Endang mengatakan, tidak ada yang dominan karena merata, termasuk jumlahnya.
Ia mengakui, Dinkes juga memiliki data sendiri terkait warga miskin di wilayah itu, hanya saja karena data jamkesmas langsung didrop dari pusat, maka pihaknya tidak bisa apa-apa. Apalagi anggaran jamkesmas didanai dari APBN.
Oleh karena itu, lanjutnya, data warga miskin yang dipegang Dinkes digunakan untuk program jaminan kesehatan daerah (jamkesda) yang didanai dari APBD.
"Data penerima jamkesmas yang selesai diverifikasi dan validasi baru mencapai 99 persen, tapi sekarang ada kuota tambahan sebanyak 5.000 lagi yang juga wajib kami verifikasi, sehingga pendistribusian kartu jamkesmas tidak bisa bersamaan," ujarnya.
Jumlah keseluruhan penerima kartu jamkesmas dan mendapatkan layanan kesehatan gratis di Kota Batu sebanyak 34.400 jiwa dan belum lama ini mendapat tambahan 5.000 jiwa.