REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Para anggota Polres Semarang dengan berat badan lebih (gendut) harus menjalani program pengendalian berat badan.
Hal ini terungkap setelah jajaran Polres Semarang menggelar ‘razia’ terhadap anggotanya yang bermasalah dengan berat badan mereka.
“Hasilnya, 40 personel Polres Semarang mengalami kelebihan berat badan,” tegas Kapolres Semarang, AKBP Augustinus Pangaribuan, melalui Kabag Sumber Daya Manusia (Sumda) Kompol Wiwik Uniati, Ahad (3/3).
Pelaksanaan program pengendalian berat badan bagi anggota polres tersebut menindaklanjuti program Mabes Polri guna memperbaiki performa anggota Polres Semarang yang mengalami kegemukan.
Upaya ini sekaligus memperbaiki kesehatan anggota akibat salah pola makan dan kurang melakukan aktivitas olahraga. Program penurunan berat badan tersebut diawali senam aerobic yang diikuti seluruh anggota Polres Semarang.
Setelah itu, 40 anggota bertubuh tambun yang terjaring razia mengikuti program tersendiri seperti lari memutari halaman mapolres sebanyak 10 kali dan fitnes di gedung Condrowulan komplek Mapolres Semarang.
Di gedung tersebut disiapkan sejumlah perlatan seperti barbel, alat treadmill, spin back power dansit up bench P untuk mengecilkan perut.
Wiwik mengatakan, anggota yang terkena program penurunan berat badan dalam mengikuti program fitnes sirkuit training dipandu anggota Polres Semarang.
Latihan dimulai beban setelah itu diakhiri cardio, yaitu jalan cepat menggunakan treadmill selama 20 menit. “Dipilihnya sirkuit training tersebut karena lebih cepat membakar lemak dibanding hanya lari saja,” jelasnya